Sepakan penalti panenka Neymar Jr yang menembus gawang Villarreal akhir pekan silam memastikan terciptanya rekor baru. Namun, gol dari Ivan Rakitic juga menyimpan makna yang tak kalah penting bagi Barcelona.
Penulis: Sem Bagaskara
Torehan ke gawang Villarreal merupakan gol ke-27 Neymar di semua ajang musim ini.
Untuk pertama kali dalam sejarah, tiga penyerang Barcelona bisa mencapai plafon 27 gol di berbagai kompetisi.
Partner Neymar di lini serang Barcelona, Lionel Messi, sudah mencetak 37 gol, sementara koleksi Luis Suarez menyentuh 43 biji. Koleksi gol trio MNS di semua ajang musim ini menunjuk ke angka 107.
Fakta tersebut menjadi hiburan tersendiri bagi fan Barca, yang sedikit kecewa melihat tim kesayangan mereka hanya mampu berbagi skor imbang 2-2 dengan Villarreal.
Hiburan fan bukan cuma gol Neymar, tapi juga kemunculan kembali Ivan Rakitic sebagai pembuka keran gol tim.
Tendangan kaki kiri Rakitic sempat membawa Barcelona memimpin 1-0 di El Madrigal, markas Villarreal.
Memori fan Barca seolah terbawa ke partai final Liga Champion 2014/15, yang mentas di Olympia stadion Berlin, 6 Juni tahun lalu.
Kala itu, Blaugrana sukses meraih trofi Liga Champions kelima mereka setelah menundukkan Juventus 3-1 pada partai puncak.
Kejar Fabregas
Gol sepakan kaki kiri Rakitic mengawali pesta Barcelona di Berlin. Pemain berpaspor Kroasia itu terus menunjukkan bahwa dirinya masih menjadi sumber gol terdepan Barca setelah trio MNS.
Gol ke gawang Villarreal adalah koleksi ketujuh Rakitic di semua ajang musim ini.
Korban Rakitic adalah Deportivo La Coruna (1 gol), Athletic Bilbao (1) Celta Vigo (1), Rayo Vallecano (1), Villarreal (1), dan BATE Borisov (2).
"Kami punya banyak potensi. Semakin banyak pemain yang mencetak gol, semakin bagus buat tim," kata pelatih Barcelona, Luis Enrique, di L'Esportiu, usai anak asuhnya menaklukkan BATE 2-0 di fase grup Liga Champion, Oktober 2015.
Koleksi Rakitic musim ini hanya terpaut satu dari jumlah golnya selama 2014/15.
Mengingat masih ada 14 potensi laga tersisa, Rakitic berpeluang melampaui pencapaian terbaiknya dalam semusim, tepatnya pada 2013/14.
Ketika itu, Rakitic menyumbang 15 gol buat Sevilla di berbagai kompetisi. Sudah cukup lama Barcelona tak melihat gelandang yang mampu menembus dua digit gol.
Sosok terakhir adalah Cesc Fabregas.
Ia meraih status sebagai gelandang tertajam Barca pada tiga musim beruntun, yakni 2011/12, 2012/13, dan 2013/14.
Cuma, catatan Fabregas tak murni karena ia sangat sering dimainkan sebagai penyerang.
Jika Rakitic berhasil menyamai atau bahkan melewati torehan Fabregas, fans Barca akan kian lantang berkata bahwa mereka tak cuma punya trisula MNS, tapi juga senjata rahasia mematikan asal Kroasia.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.659 |
Komentar