Meski sempat vakum cukup lama selepas mentok di fase 8 besar Piala Jenderal Sudirman, keikutsertaan Persipura di ajang Piala Bhayangkara tetap menyita perhatian.
Penulis: Yan Daulaka/Suci Rahayu/Martinus Raya Bangun
Beberapa petinggi Polri konon sampai harus menelepon Ketua Umum Persipura Benhur Tommy Mano demi memastikan keikutsertaan skuat Mutiara Hitam di ajang tersebut.
Apalagi, bermodalkan koleksi tiga gelar juara liga (2008/09, 2010/11, dan 2012/13), Persipura tercatat sebagai tim paling sukses di era Liga Super Indonesia.
Faktor itu pula yang membuat penampilan Persipura tetap dinanti meski tak lagi diperkuat beberapa pilar senior seperti Boaz Solossa, Imanuel Wanggai, dan bek naturalisasi Bio Paulin.
Tanpa nama-nama besar tersebut, skuat asuhan Osvaldo Lessa tampil kurang bertaji kala bermain imbang 1-1 kontra PS Polri, Senin (21/3/2016).
Setelah itu, Persipura imbang lagi, kali ini kontra Persija, dan menyerah 0-1 lawan Bali United.
Namun, Lessa optimistis skuat yang ada saat ini tetap mampu menyuguhkan permainan berkualitas.
"Karakter tim memang belum terlihat, tetapi sudah mulai mendekati. Butuh waktu untuk memunculkan hal itu," ujar Lessa.
Sang pelatih juga mengedepankan faktor minimnya persiapan dan kombinasi pemain senior-junior yang kini tengah ia bangun.
Saat menggelar persiapan di Batu, Malang, Nelson Alom dkk. hanya beruji coba kontra tim-tim lokal. Tekanannya jelas berbeda saat mereka tampil di Piala Bhayangkara.
"Papua memang menghasilkan banyak bakat potensial sehingga regenerasi di tim bisa berjalan baik. Namun, tetap butuh waktu dan kerja keras untuk bisa menjadi yang terbaik," ujar Lessa.
Dukung Pacho
Kebijakan memberdaya kan pemain muda juga menjadi prioritas manajemen sebelum nantinya tampil di ajang Indonesia Soccer Championship atau Liga Super Indonesia.
"'Turnamen seperti ini baik untuk menguji keterampilan pemainpemain muda sebelum kompetisi. Apalagi, kami juga baru ditinggal beberapa pemain senior seperti Boaz dan Manu (Wanggai). Jadi, eksistensi Persipura bisa terus berjalan dengan lebih mengandalkan bakat-bakat asli Papua," ujar Benhur
Rancangan tersebut sudah mulai coba diaplikasikan Persipura di laga perdana kontra PS Polri.
Dua pemain muda berbakat, Ferinando Pahabol dan Osvaldo Haay, dipercaya menopang pergerakan bomber asing anyar di lini depan, Pacho Kenmogne.
Osvaldo merupakan pemain debutan di skuat Persipura senior. Sebelumnya, ia tergabung di skuat Persipura U-21.
Trio Pahabol-Pacho-Osvaldo memang gagal mencetak gol di laga tersebut. Namun, mereka hanya dinilai kurang beruntung karena sempat mendapatkan beberapa peluang emas.
Gol Persipura di laga tersebut justru dicetak pemain yang bertipe sebagai gelandang pengangkut air, Nelson Alom.
"Baru laga perdana. Saya rasa, permainan mereka justru sudah cukup bagus, tinggal lebih efektif saja," ujar Lessa.
Gelandang Serang Asing
Kebijakan memberi kesempatan lebih besar kepada pemain muda di Piala Bhayangkara juga akan memberi keuntungan tersendiri bagi Persipura.
"Dengan demikian, kami jadi bisa lebih mengetahui di sektor mana letak kekurangan kami jika nanti tampil di ISC atau ISL," ujar Lessa.
Ia menjabarkan bahwa saat ini skuat Persipura baru diperkuat dua pemain asing, yakni Pacho Kenmogne dan Mohamadou Alhadji (eks Semen Padang).
"Idealnya kami masih membutuhkan satu pemain asing lagi jika komposisi tim ingin lebih komplet. Mungkin untuk mengisi posisi gelandang serang," ujar Lessa.
Hanya, sang pelatih belum mau berbicara banyak soal legiun asing yang menjadi incaran Persipura.
Jika berkaca pada pengalaman beberapa tahun terakhir, pos gelandang serang Persipura memang kerap dihuni legiun asing berkualitas seperti Ernest Jeremiah, Zah Rahan, Robertino Pugliara, hingga Lancine Kone.
[video]http://players.brightcove.net/4386485688001/5f5050ba-12eb-4380-b837-257aded67fbc_default/index.html?videoId=4814914742001&preload=none[/video]
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.659 |
Komentar