Sistem kualifikasi baru Formula 1 yang menggunakan format eliminasi akan tetap digunakan pada seri balapan GP Bahrain, 1-3 April. Tetapi, format eliminasi akan ditinjau lebih lanjut.
Keputusan tersebut diambil setelah pertemuan yang digelar Kamis (24/3/2016) dan telah disahkan oleh Komisi F1 yang terdiri dari 26 anggota perwakilan tim, yakni Federasi Otomotif Internasional (FIA), pihak manajemen F1, promotor lomba, sponsor, dan mitra teknis lainnya.
Sistem kualifikasi baru ini diusulkan oleh Direktur Eksekutif Formula 1 Bernie Ecclestone. Format ini disetujui para bos tim F1 dengan harapan agar sistem tersebut dapat mengocok posisi di grid.
Faktanya, susunan grid sudah terbentuk pada tiga menit tersisa saat semua mobil sudah masuk garasi.
"Mereka akan melakukan sistem kualifikasi baru yang saya usulkan dan meninggalkan apa yang tidak diperlukan," kata Ecclestone seperti dilansir Autosport.
"Kami selanjutnya akan memutuskan bagaimana tampilan kualifikasi yang lebih baik. Misalnya, apakah perlu ada modifikasi," ucap Ecclestone
Modifikasi tersebut, misalnya format kualifikasi di GP Bahrain masih akan tetap mengadopsi model eliminasi, dengan kualifikasi pertama dan kualifikasi kedua menggunakan sistem eliminasi. Namun, kualifikasi ketiga akan kembali ke format kualifikasi yang lama yang merupakan sistem hybrid.
Pada sistem kualifikasi baru, para pebalap yang tereliminasi pada kualifikasi pertama tidak boleh lagi ikut pada kualifikasi kedua. Hal sama berlaku untuk pebalap yang gagal bersaing pada kualifikasi kedua.
Namun, pada prakteknya pada kualifikasi GP Australia, pebalap menganggap sistem tersebut membingungkan. Pebalap Ferrari Sebastian Vettel sempat mengatakan bahwa sistem tersebut tidak efektif.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Autosport, Crash |
Komentar