PON yang mempertemukan Sulawesi Utara (Sulut) kontra Gorontalo.
Kedua tim ini bermain imbang dengan skor 1-1. Sayang, laga Sulut kontra Gorontalo yang terlaksana di Stadion Siliwangi, Kota Bandung ini sempat diwarnai kericuhan itu.
Menurut pelatih Sulut Inyong Lolombulan, keributan terjadi ketika pemainnya, Vialli, dilanggar di kotak penalti. Namun para pemain Gorontalo menyerbu wasit Nendi Rochandi setelah dinyatakan sebagai hukuman penalti.
”Pemain mengerubuti wasit. Sekilas, kiper Gorontalo memukul wasit, tapi tak ada hukuman kartu merah. Ini kerugian besar bagi kami, karena anak-anak gagal mengeksekusi penalti,” kata Inyong Lolombulan.
Baca juga:
Belum Cetak Gol, Belencoso Tetap Dipuji Tim Pelatih Persib
Kim Ajak Rekan-rekannya Fokus Hadapi PS TNI
Cedera, Rachmad Pilih Bocorkan 'Isi' PS TNI ke Persib
Violer Makatindu tak mampu menjebol gawang Gorontalo. Tendangan adik kandung pemain Pusamania Borneo FC, Aldair Makatindu ini naik di atas gawang saat pertandingan menyisakan lima menit.
”Kejadian ini mirip saat kami seri melawan Sulteng (Sulawesi Tengah). Ketika itu, kami juga dapat penalti pada menit akhir, tapi tak bisa jadi gol. Sekarang, nasib kami tergantung pertandingan terakhir Gorontalo melawan Sulteng. Kami rasakan hal tak enak dalam situasi seperti ini,” tuturnya.
Sementara itu, pelatih Gorontalo Welly Podungge menyebut memang tak seharusnya terjadi penalti. ”Ada insiden di kotak penalti, tetapi kiper saya sama sekali tak menyentuh lawan. Bola bersih dihadang dari kaki pemain Sulut. Karena penalti itu haram, akhirnya tak jadi gol,” ucap Welly Podungge.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | juara.net |
Komentar