Sejumlah fisikawan di Inggris telah menemukan resep mengeksekusi penalti dengan baik. Hal ini tak lepas dari kegeraman mereka akan kemampuan tim nasional Inggris saat adu penalti.
Timnas Inggris dikenal sering gagal di turnamen-turnamen besar gara-gara tendangan penalti. Beberapa yang paling menyesakkan antara lain pertandingan semifinal Piala Dunia 1990, semifina Euro 96, dan perempat final Piala Dunia 2006.
Untuk mengatasi hal ini, sekelompok mahasiswa fisika di Inggris telah membuat formula tendangan penalti yang sempurna.
Mahasiswa-mahasiswa dari Universitas Leicester membuat formula yang memperhitungkan ukuran bola, kepadatan angin, dan jarak dari gawang untuk membantu pesepak bola mengetahui di sisi mana dan seberapa kencang bola harus ditendang.
Jasmine Sandhu, seorang mahasiswa PhD di bidang fisika dan mengambil spesialisasi Space Science and Technology, mengatakan, "Formula ini mungkin terlihat rumit, tetapi pada kenyataannya, apa yang dilakukan pemain tiap kali melakukan tendangan bebas atau penalti menggunakan ekspresi matematika (secara tidak sadar)."
Sains dan matematika telah lama dipakai untuk membantu meningkatkan performa para olahragawan profesional. Munculnya alat-alat latihan dan perlengkapan bertanding yang dirancang kusus telah terbukti meningkatkan daya kompetitif seorang banyat atlet.
Leicester physics student calculates formula for the perfect penalty and free kick https://t.co/xzPvvcyt6a pic.twitter.com/lB6wZlX4vF
— Leicester Mercury (@Leicester_Merc) March 17, 2016
Formula fisika ini hanyalah salah satu metode ilmiah terbaru yang mencoba memformulasikan kegiatan olahraga dalam bentuk matematika. Ketika seorang atlet sudah cukup memahaminya, dia bisa membuat kalkulasi sendiri ketika berlaga.
"Contohnya, jika seorang pemain berdiri 15 meter dari tempat dia menendang dan bola rata-rata bergerak dalam kecepatan 35 meter per detik, dengan perputaran 10 kali per detik, bola akan melengkung sekitar lima meter ke arah gawang," kata Sandhu menjelaskan tentang formula temuan timnya.
Formula ini diharapkan membuat para pemain lebih menyadari bahwa mereka bisa memanfaatkan lengkungan laju bola dalam permainan. Riset tim ini juga diklaim relevan dengan olahraga lain seperti tenis, di mana bolanya juga bisa berputar dan melengkung di udara.
Persamaan matematika ini diciptakan untuk ajang The Big Bang Fair, yaitu acara yang bertujuan memberi peluang kepada orang-orang muda untuk menemukan aplikasi-aplikasi sains dan matematika dalam kehidupan nyata, mulai dari olah raga sampai pengobatan.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Twitter, The Mirror |
Komentar