Ban kapten melingkar di lengan Joao Miranda saat Inter Milan menghadapi AS Roma, Sabtu (19/3/2016). Pemandangan tersebut tak biasa mengingat itulah kesempatan pertama sang bek menjadi kapten Inter sejak menit awal.
Miranda diangkat sebagai kapten setelah Mauro Icardi absen karena cedera pada laga tersebut.
Pada kejadian sebelumnya, Juan Jesus, Yuto Nagatomo, atau Gary Medel bergantian memakai ban kapten ketika Icardi absen.
Situasi berbeda muncul akhir pekan lalu. Miranda ditunjuk pelatih Roberto Mancini sebagai komandan di lapangan.
Bek tengah berusia 31 tahun itu memang menyandang jabatan sebagai kapten kedua di timnas Brasil setelah Neymar. Ia dipuji memiliki sifat kepemimpinan.
"Miranda ialah pemimpin sejati di pertahanan. Dia mengontrol apa yang terjadi di lini belakang. Sungguh pemain yang penting," ucap eks bintang timnas Italia, Gianluca Vialli, dalam analisisnya kepada Inter News.
[video]http://video.kompas.com/e/4808673886001_ackom_pballball[/video]
La Gazzetta dello Sport ternyata menangkap latar belakang lain di balik penunjukan Miranda sebagai kapten.
Alasan yang dimaksud ialah guna meyakinkan sang pemain agar tak meninggalkan Inter untuk bergabung dengan klub top Eropa peminatnya.
Miranda dikabarkan sedang diamati serius oleh Manchester United, Bayern Muenchen, hingga FC Barcelona.
Inter ingin menjaganya karena Miranda menjadi komponen vital sebagai tulang punggung pertahanan klub berjulukan Nerazzurri (Hitam-Biru).
Saat ini, dia masih berstatus pinjaman dari Atletico Madrid. Musim panas lalu, Inter membayar 4 juta euro (Rp 59 miliar rupiah) guna meminjam Miranda selama dua musim.
Nerazzurri dikenai kewajiban menebusnya secara tunai pada Juli 2017 dengan membayar 11 juta euro.
[video]http://video.kompas.com/e/4798720270001_ackom_pballball[/video]
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar