Pebalap Manor Racing asal Indonesia, Rio Haryanto, harus menyelesaikan GP Australia pada Minggu (20/3/2016) lebih cepat karena problem dengan mobil Manor MRT05-nya. Padahal, sang pebalap memulai debut Formula 1-nya di Melbourne itu dengan kuat.
Rio memulai dari posisi paling belakang grid setelah ia terkena penalti tiga posisi karena insiden dengan pebalap Haas, Romain Grosjean, di pitlane saat sesi latihan bebas ketiga.
Sebenarnya, pebalap asal Solo ini berhasil melaju lebih cepat dari rekan setimnya, Pascal Wehrlein, di sesi kualifikasi dengan catatan 1 menit 29,627 detik sementara Wehrlein mencatatkan 1 menit 29,642.
Keluar dengan ban supersoft, Rio langsung melaju.
Hingga lap ke-9, Rio mengejar beberapa posisi dan mengambil posisi ke-18 dari pebalap Haas, Esteban Gutierrez.
Ia kemudian masuk pit pada lap ke-12 untuk mengganti ban dari Supersoft ke Soft.
Balapan kemudian dihentikan untuk sementara pada lap ke-19 setelah insiden tabrakan bersar yang melibatkan Fernando Alonso dan Gutierrez.
RED FLAG: Crash at turn 3, Alonso clipping Gutierrez, with the McLaren flipping & hitting the barrier #AusGP pic.twitter.com/N9WsKOqEDm
— Formula 1 (@F1) March 20, 2016
Sayang, momentum yang ia dapat sebelum masuk pit tak bisa diteruskan kembali.
Di saat mobil-mobil berjajar rapih di pitlane, para teknisi Manor menemukan problem dengan driveline sang pebalap.
Sad to say we've had to retire @RHaryantoracing as his car has a driveline problem. He won't be restarting.
— Manor Racing (@ManorRacing) March 20, 2016
Setelah laga, sang pebalap pun mengatakan bahwa ia sedih tak dapat finish dalam debutnya tapi menikmati lomba debutnya di Formula 1.
Disappointment for Rio Haryanto - his F1 debut is over #AusGP pic.twitter.com/8WcGe876HQ
— Formula 1 (@F1) March 20, 2016
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | - |
Komentar