Napoli memiliki rute khusus untuk mendapatkan gol kemenangan di Serie A 2015/16. Tahun ini, rute tersebut sudah dua kali sukses.
Penulis: Riemantono Harsojo
Dalam 12 pertandingan Serie A di tahun 2016, Napoli dua kali menang dengan skor 1-0, yakni atas Carpi di laga kandang pada 7 Februari dan atas tuan rumah Palermo pada 13 Maret.
Selain skor, ada kesamaan lain dari dua kemenangan tersebut.
Dua gol kemenangan 1-0 tersebut sama-sama datang dari eksekusi penalti penyerang Gonzalo Higuain.
Bukan hanya itu yang sama. Proses terciptanya dua penalti untuk Napoli juga datang melalui skenario sama.
Dua penalti untuk Napoli tersebut sama-sama berawal dari situasi sepak pojok.
Jenis pelanggaran yang membuat wasit menunjuk titik penalti pun sama.
Pemain lawan sama-sama memegang dan kemudian menjatuhkan bek tengah Napoli, Kalidou Koulibaly (vs Carpi) dan Raul Albiol (vs Palermo), saat kedua pemain mencoba menyambut bola lambung hasil sepak pojok.
Hanya kebetulan? Faktanya, empat dari enam penalti yang diperoleh Napoli pada Serie A musim ini berawal dari sepak pojok.
Selain dua pelanggaran berupa merangkul dan menjatuhkan pemain Napoli seperti dalam kasus saat melawan Carpi dan Palermo, dua penyebab lain penalti buat I Partenopei adalah handball saat duel di udara dan hadangan ketika bola sudah mendarat.
Pelatih Napoli, Maurizio Sarri, dikenal sebagai allenatore yang sangat memperhatikan hal detail pada sesi latihan.
"Sarri juga dijuluki Mister 33' setelah dia melatih Sansovino menyiapkan 33 rancangan permainan yang digunakan untuk situasi bola mati," tulis situs UEFA.com.
Sepak pojok yang berujung penalti sangat mungkin menjadi bagian dari skenario yang dirancang Sarri.
[video]http://video.kompas.com/e/4799610923001_ackom_pballball[/video]
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.658 |
Komentar