Eks gelandang Manchester United, Paul Scholes, mengkritik kualitas lini depan Setan Merah pada era kepelatihan Louis van Gaal. Scholes pun menyayangkan keputusan Manchester United menjual Danny Welbeck ke Arsenal.
Manchester United baru saja tersingkir dari Liga Europa setelah bermain imbang 1-1 dengan Liverpool, pada laga leg kedua babak 16 besar di Stadion Old Trafford, Kamis (17/3/2016) waktu setempat.
Pada laga tersebut, lini depan Manchester United memang tampak tumpul. Satu-satunya gol tuan rumah hanya tercipta melalui eksekusi penalti Anthony Martial.
Tak pelak, kualitas lini depan Manchester United mendapatkan kritik dari Scholes. Pria berusia 41 tahun itu menilai seharusnya Manchester United tak menjual Welbeck pada bursa transfer musim panas 2014.
"Danny Welbeck seharusnya jangan dibiarkan pergi dari klub. Dia sudah ada di Manchester United sejak usia sembilan tahun," kata Scholes seperti dikutip dari BT Sport.
Welbeck dilego Manchester United ke Arsenal pada September 2014. Kala itu, Welbeck dilepas dengan harga 16 juta poundsterling (Rp 303 miliar).
"Welbeck bisa bermain di sayap atau sebagai pemain depan. Dia juga cepat, kuat, dan tentunya bisa mencetak gol," tutur Scholes.
Produktivitas gol Manchester United di Premier League musim ini memang tergolong tidak maksimal. Mereka hanya mencetak 37 gol dari 29 laga.
Jumlah produktivitas Setan Merah itu menjadi yang terburuk jika dibandingkan dengan Leicester City (53 gol), Tottenham Hotspur (53), Manchester City (52), Arsenal (46), West Ham (45), dan Chelsea (43).
Sementara itu, kegagalan di Liga Europa membuat Manchester United hanya memiliki satu harapan untuk meraih gelar pada musim ini, yakni di ajang Piala FA.
Manchester United harus menjalani laga ulangan untuk menembus babak semifinal Piala FA, setelah hanya bermain imbang 1-1 dengan West Ham United pada 12 Maret 2016.
Adapun pada Premier League, Manchester United tengah menduduki peringkat keenam dengan perolehan 47 poin, terpaut empat poin dengan posisi keempat, yang merupakan batas akhir zona Liga Champions.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | BT Sport |
Komentar