Berhasil membawa gelar juara All England 2016, pasangan ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Debby Susanto, kedatangan orang tua masing-masing di acara Sapa Indonesia, Kompas TV Kamis (17/3/2016).
Pada kesempatan tersebut, Ibunda Debby, Sugiaty Budiman, menjelaskan bahwa salah satu pemicu putri ketiganya itu untuk terus menekuni bulu tangkis hingga menjadi juara All England karena tantangan sang Ayah.
"Pada usia 11 tahun, Debby sudah aktif mengikuti pertandingan bulu tangkis di sekolah, dan menjadi juara 3," kata Sugiati.
Namun postur tubuh Debby yang kecil membuat Debby sering diragukan menjadi juara.
"Oleh karena itu, Ayah Debby pernah menantang Debby untuk serius menjadi juara. Kalau tidak bisa juara 1, berhenti saja main bulu tangkis. Papanya pernah menantang dia begitu. Akhirnya dia berjuang dan bisa menjadi juara," kata Sugiaty.
Debby merupakan putri ketiga dari empat bersaudara. Debby disebut Sugiaty sebagai putri satu-satunya.
"Dari ketiga anak laki-laki saya, Debby merupakan anak yang menyukai bulu tangkis sejak kecil. Walaupun salah satu kakaknya lebih dulu bermain bulu tangkis," ucap Sugiati.
Ayah Debby merupakan pecinta bulu tangkis. Ketika Debby berusia sepuluh tahun, Debby sering mengikuti sang Ayah ke lapangan bulu tangkis untuk berlatih.
Seiring waktu, Debby mulai masuk pelatnas setelah menjuarai sirkuit nasional. Dia masuk pelatnas pratama pada 2008 dan menjadi pemain ganda campuran pada 2009.
Menjadi pebulu tangkis nasional tidaklah mudah. Padatnya aktivitas latihan di pelatnas membuat Debby kehilangan waktu berkualitas bersama keluarga.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Kompas TV |
Komentar