Bersama Newcastle United, Rafael Benitez (55) mencicipi kembali atmosfer Premier League dan bersaing dengan manajer top lain di kubu rival, seperti Louis van Gaal (Manchester United) atau Arsene Wenger (Arsenal). Namun, bukan Van Gaal atau Wenger seteru utama Benitez di Inggris.
Rival sengit yang dimaksud ialah bos Sunderland, Sam Allardyce (61). Hadirnya Benitez sebagai pengganti Steve McClaren di kursi manajer Newcastle disambut letupan berita yang mengaitkannya dengan Allardyce.
Dua lelaki berbadan 'subur' itu terlibat rivalitas sengit melalui aksi perang komentar yang berlangsung selama satu dekade.
Percikan konflik pertama bermula pada duel Bolton Wanderers kontra Liverpool, Agustus 2004. Tim asuhan Benitez kala itu, Liverpool, menyerah 0-1 di kandang Bolton racikan Allardyce.
Dalam laga tersebut, bek Liverpool, Sami Hyypia, mengalami patah tulang hidung. Benitez menilai cedera Hyypia diakibatkan gaya bermain Bolton yang terlampau kuno mengandalkan bola-bola lambung.
"Sami pemain yang kuat di udara dan bola berada di udara sepanjang laga ini," ucap lelaki Spanyol itu.
Setelah kejadian itu, mereka semakin sering terlibat konflik verbal. Rafa rajin mengkritik gaya bermain tim Allardyce, sedangkan sang rival membalasnya dengan komentar sinis.
"Liverpool ialah tim Liga Champions yang sangat bagus, tapi mereka bukan skuat pemenang Premier League. Mereka tak punya mentalitas memenangi gelar itu," kata Allardyce pada 2007, mengomentari kemampuan Rafa membawa Reds ke final Liga Champions 2005 dan 2007.
Pada final LC 2004-2005, Liverpool mengatasi defisit 0-3 dari AC Milan di babak pertama dengan balasan trigol di babak II, lalu finis sebagai kampiun karena menang adu penalti.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | - |
Komentar