Newcastle United melakukan pergantian manajer dalam 10 partai tersisa di Premier League musim ini. Sejarah membuktikan suksesi kepelatihan menjelang pekan-pekan akhir menelurkan hasil bervariasi.
Manajer baru, Rafael Benitez (55), diharapkan mengatrol Newcastle keluar dari zona merah dengan bekal kinerja pada 10 laga tersisa musim ini.
Klub beralias The Magpies itu melakoni 28 laga dengan berada di peringkat ke-19 pada klasemen sementara. Mereka berjarak minus satu poin saja dari klub di zona aman terdekat, Sunderland (17).
Kondisi pergantian dari Steve McClaren ke Benitez yang terjadi bak memutar kembali memori di klub tersebut pada 2008-2009.
Kala itu, Newcastle mengganti Joe Kinnear dengan sang legenda, Alan Shearer, dalam 8 pertandingan tersisa.
Hasilnya? Shearer cuma mengais satu kemenangan, 2 hasil imbang, dan menelan 5 kekalahan. Newcastle terdegradasi karena finis di peringkat ke-18, posisi yang sama ketika Kinnear meninggalkan tim akibat alasan kesehatan.
Pergantian manajer mendekati akhir musim toh tak selamanya menimbulkan kegetiran. Berikut rekam jejak 4 manajer yang bisa dicontoh Benitez dalam menyelamatkan tim dari sedotan degradasi.
1. Dick Advocaat, Sunderland (2014-2015)
Sunderland memecat Gustavo Poyet dalam 9 laga tersisa Premier League musim lalu. Klub berada satu poin dan satu anak tangga di atas zona merah saat menggantikan Poyet dengan Dick Advocaat.
Hasilnya, Advocaat menjalani sisa musim secara mantap berkat 3 kemenangan, 3 hasil imbang, dan 3 kali kalah.
Sunderland finis di peringkat ke-16 dengan 3 poin lebih banyak di atas zona merah.
2. Paolo Di Canio, Sunderland (2012-2013)
Klub rival lokal Newcastle ini juga punya kisah sukses saat mengangkat Paolo Di Canio sebagai pengganti Martin O'Neill tiga musim lalu.
Ketika Di Canio tiba, Sunderland hanya unggul satu angka di atas penghuni zona degradasi terdekat.
Dalam 7 partai, Di Canio cukup 'menstabilkan' timnya di peringkat yang sama (17), tapi dengan selisih poin lebih banyak (3) dari korban degradasi terdekat.
3. Lawrie Sanchez, Fulham (2006-2007)
Fulham mengangkat Lawrie Sanchez sebagai pengganti Chris Coleman saat menghadapi 5 laga terakhir musim itu.
Meski Sanchez cuma membawa tim meraih satu kemenangan, dia mampu mempertahankan Fulham di Premier League.
Dari keunggulan 4 poin di atas zona merah, Fulham finis satu angka saja di atas tim terdekat area tersebut.
4. Alain Perrin, Portsmouth (2004-2005)
Contoh terakhir, Alain Perrin, membawa Portsmouth finis 6 poin di atas zona degradasi sebagai penerus Velimir Zajec dalam 7 pekan sisa.
Sebelum Perrin tiba, Portsmouth hanya unggul 4 angka atas tim peringkat ke-18, West Bromwich Albion.
Peningkatannya tipis, tapi Perrin layak diapresiasi mengingat klub dihantam krisis teknis dan nonteknis menjelang akhir musim itu.
[video]http://video.kompas.com/e/4788004295001_ackom_pballball[/video]
Advocaat, Di Canio, Sanchez, dan Perrin bisa menjadi inspirasi bagi Benitez bahwa pergantian manajer menjelang pekan-pekan terakhir bisa pula membawa efek positif.
Masalahnya, Benitez dihadapkan pada satu kendala penting. Tak ada satu pun dari kuartet manajer tadi yang bernasib seperti dia sekarang: memimpin tim yang tengah berada di zona degradasi!
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar