Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, mencatat hasil terburuk sepanjang keikutsertaan di All England. Tahun ini, langkah mereka terhenti pada babak perempat final.
Pada tiga keikutsertaan pertama sejak dipasangkan (2012, 2013, dan 2014), Tontowi/Liliyana selalu keluar sebagai juara.
Tahun lalu, mereka berhasil menembus final, tetapi kalah dari pasangan China, Zhang Nan/Zhao Yunlei.
Tahun ini, mereka kalah 18-21, 16-21 dari Chris Adcock/Gabrielle Adcock (Inggris) pada babak perempat final di Barclaycard Arena, Birmingham, Jumat (11/3/2016).
"Pada awalnya, saya merasa nyaman. Tetapi, kemudian kami balik tertekan. Kami kurang mengontrol permainan. Kami malah masuk ke permainan mereka," kata Liliyana, usai laga.
Persaingan poin kedua pasangan berlangsung ketat dari awal hingga pertengahan gim pertama. Sempat tertinggal 15-18, Tontowi/Liliyana berhasil menyamakan kedudukan pada 18-18.
Namun, mereka gagal menahan laju pasangan Adcock yang mencetak tiga poin beruntun.
Sempat memimpin pada awal gim kedua, Tontowi/Liliyana gagal mempertahankan keunggulan. Setelah 8-8, Adcock/Adcock berhasil lepas dan tak lagi terkejar.
"Hari ini mereka lebih agresif dan saya juga merasa gerakan saya agak lambat. Kami tertekan dan sullit untuk keluar dari tekanan," kata Tontowi.
Liliyana mengaku tidak ada masalah komunikasi dengan Tontowi saat pertandingan berlangsung. Namun, mereka terlambat mengubah pola permainan sehingga sulit keluar dari tekanan lawan.
Editor | : | Pipit Puspita Rini |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar