Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Hasil Terburuk Tontowi/Liliyana di All England

By Pipit Puspita Rini - Sabtu, 12 Maret 2016 | 06:01 WIB
Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (kanan), mendapatkan instruksi dari pelatih Richard Mainaky dan Herry Iman Pierngadi saat berlaga pada babak perempat final All England menghadapi Chris Adcock/Gabrielle Adcock (Inggris) di Birmingham, Jumat (11/3/2016).
BADMINTONINDONESIA.ORG
Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (kanan), mendapatkan instruksi dari pelatih Richard Mainaky dan Herry Iman Pierngadi saat berlaga pada babak perempat final All England menghadapi Chris Adcock/Gabrielle Adcock (Inggris) di Birmingham, Jumat (11/3/2016).

Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, mencatat hasil terburuk sepanjang keikutsertaan di All England. Tahun ini, langkah mereka terhenti pada babak perempat final.

Pada tiga keikutsertaan pertama sejak dipasangkan (2012, 2013, dan 2014), Tontowi/Liliyana selalu keluar sebagai juara.

Tahun lalu, mereka berhasil menembus final, tetapi kalah dari pasangan China, Zhang Nan/Zhao Yunlei.

Tahun ini, mereka kalah 18-21, 16-21 dari Chris Adcock/Gabrielle Adcock (Inggris) pada babak perempat final di Barclaycard Arena, Birmingham, Jumat (11/3/2016).

"Pada awalnya, saya merasa nyaman. Tetapi, kemudian kami balik tertekan. Kami kurang mengontrol permainan. Kami malah masuk ke permainan mereka," kata Liliyana, usai laga.

Persaingan poin kedua pasangan berlangsung ketat dari awal hingga pertengahan gim pertama. Sempat tertinggal 15-18, Tontowi/Liliyana berhasil menyamakan kedudukan pada 18-18.

Namun, mereka gagal menahan laju pasangan Adcock yang mencetak tiga poin beruntun.

Sempat memimpin pada awal gim kedua, Tontowi/Liliyana gagal mempertahankan keunggulan. Setelah 8-8, Adcock/Adcock berhasil lepas dan tak lagi terkejar.

"Hari ini mereka lebih agresif dan saya juga merasa gerakan saya agak lambat. Kami tertekan dan sullit untuk keluar dari tekanan," kata Tontowi.

Liliyana mengaku tidak ada masalah komunikasi dengan Tontowi saat pertandingan berlangsung. Namun, mereka terlambat mengubah pola permainan sehingga sulit keluar dari tekanan lawan.

Bagi Tontowi/Liliyana, ini merupakan kekalahan keempat dari 11 kali bertemu Adcock/Adcock. Pada pertemuan sebelumnya di BFW Superseries Finals 2015, pasangan suami istri Adcocok menang 17-21, 21-11, 24-22.

"Mereka ada kepercayaan diri lebih karena kemarin habis juara Superseries Finals. Mereka juga tuan rumah," ujar Liliyana.

Dengan tumbangnya Tontowi/Liliyana, harapan Indonesia untuk meraih gelar tinggal pada pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto.

Praveen/Debby melangkah ke babak semifinal setelah menundukkan pasangan China, Liu Cheng/Bao Yixing, 21-14, 23-21.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Pipit Puspita Rini
Sumber : badmintonindonesia.org


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X