Saat kompetisi Indonesia vakum karena konflik antara Menpora dan PSSI yang tak kunjung usai, turnamen pramusim menjadi alternatif untuk mengisi kekosongan sepak bola. Namun, hingar bingar turnamen sepertinya masih tidak bisa menggantikan gengsi kompetisi.
Hal ini diungkapkan pemain Arema Cronus asal Montenegro, Srdan Lopicic.
“Sejarah tentu akan mencatat juara kompetisi, bukan juara di turnamen pramusim,” ungkap pemain yang sebelumnya membela Pusamania Borneo FC (PBFC) ini.
“Kalau juara pramusim, beberapa waktu orang mungkin sudah lupa, tetapi kalau kompetisi orang akan tetap mengenang,” imbuhnya.
Namun, Lopicic menuturkan bahwa setiap pertandingan harus dilalui dengan maksimal, karena tidak ada tim yang datang bertanding untuk kalah.
“Sebagai pemain sepak bola professional kita harus maksimal, tidak ada pemain yang datang untuk kalah,” ujarnya.
Selama bergabung dengan Arema Cronus sejak awal Februari, Lopicic sudah mempersembahkan satu gelar pra musim yakni menjuarai Bali Island Cup 2016.
Sayang, tren juara tidak berlanjut di Piala Gubernur Kaltim setelah mereka gagal bersaing di semifinal yang menggunakan format trofeo.
Tugas Arema di Piala Gubernur Kaltim menyisakan satu pertandingan lagi menghadapi Sriwijaya FC yang akan memperebutkan tempat ketiga yang akan dilangsungkan di Stadion Palaran, Samarinda pada (13/3/2016) mendatang.
[video]http://players.brightcove.net/4386485688001/5f5050ba-12eb-4380-b837-257aded67fbc_default/index.html?videoId=4796161001001&preload=none[/video]
| Editor | : | Firzie A. Idris |
| Sumber | : | - |
Komentar