Kendati begitu, bukan berarti Spalletti tak bisa menggunakan sistem 4-6-0 seperti di periode pertamanya.
Pelatih berkepala pelontos itu punya titisan Totti dalam sosok Diego Perotti.
Pemain yang baru didatangkan pada bursa musim dingin dari Genoa itu dalam dua laga terakhir di Serie A dicoba menjalankan peran sebagai titisan Totti.
Hasilnya mengerikan buat lawan. Roma menang 3-1 kontra Empoli dan menggebuk Fiorentina 4-1. Di dua laga itu, Perotti membuat dua assist plus satu gol.
Pada dasarnya, Perotti merupakan winger. Tetapi, ia punya kualitas buat dijadikan false nine.
Pergerakan tanpa bolanya prima, serta memiliki kreatifitas dan kemampuan operan yang baik.
Efek Perotti sejak bermain buat Roma memang sangat positif. Kerja samanya bareng Mohammed Salah dan Stephan El Shaarawy langsung membuat lawan jeri.
Dari enam laga Serie A yang sudah ia jalankan di Roma, pria Argentina itu mengemas dua gol dan empat assist.
Melihat performa itu, Perotti pasti dijadikan andalan dalam misi Roma finis di peringkat tiga.
"Saya datang setelah tampil bagus di Genoa. Kendati demikian, saya tidak mengharapkan bias langsung bermain sebagai pilihan utama. Rekan setim memberikan saya kepercayaan diri dan membuat segalanya lebih mudah," tutur pria berusia 27 tahun tersebut.
[video]http://video.kompas.com/e/4786868941001_ackom_pballball[/video]
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.657 |
Komentar