Mantan bek Liverpool, Jamie Carragher, mengaku masih heran dengan keputusan mantan klubnya memboyong Mario Balotelli pada 2014. Carragher menilai Balotelli sebagai salah satu pembelian terburuk Liverpool.
Balotelli direkrut The Reds dari AC Milan dengan banderol sebesar 16 juta poundsterling (Rp 297 miliar). Kala itu, Balotelli diharapkan bisa menggantikan peran Luis Suarez yang baru dilego ke Barcelona.
Namun, keputusan Liverpool mendatangkan Balotelli terbukti keliru. Penyerang berkebangsaan Italia itu hanya mampu membukukan satu gol dari 16 pertandingan Premier League.
Alhasil, pemain yang kini berusia 25 tahun itu dipulangkan kembali ke AC Milan pada Agustus 2015, dengan status pinjaman selama semusim.
"Saya masih tak percaya kenapa kami merekrut Mario Balotelli. Orang-orang berkata dia mempunyai bakat, tetapi saya tak ingat kapan Balotelli bermain bagus," ujar Carragher kepada Daily Mail, Rabu (10/3/2016).
Pada awal kemunculannya, Balotelli memang dikenal penyerang berbakat. Akan tetapi, perilaku negatif di dalam maupun luar lapangan membuat kariernya tak berjalan mulus.
"Saya berdoa semoga ada klub dari Liga Super China yang akan membelinya. Saya kira tak ada satupun klub Premier League tertarik kepadanya," kata Carragher.
Carragher juga mengambil contoh lain kegagalan Liverpool dalam bursa transfer, yakni saat mendatangkan El Hadji Diouf dari Lens (2002), dan Alberto Aquilani dari AS Roma (2004).
"El Hadji Diouf dan Alberto Aquilani juga pantas masuk daftar pembelian blunder Liverpool. Mereka direkrut saat sedang mengalami cedera. Saya tak ingat kapan mereka dalam kondisi fit," ucapnya.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Daily Mail |
Komentar