Rasio kemenangan Rodgers cuma 27 persen hasil dari 3 kemenangan saja. Sisanya, klub memetik 6 skor imbang dan 2 kali kalah.
3. Catatan gol membaik
Peningkatan juga muncul dalam segi catatan gol dan kemasukan. Bersama Klopp, Liverpool menceploskan 53 gol dalam 35 laga (rasio 1,5 per partai). Mereka baru kebobolan 36 kali (1 gol per gim).
Kalau catatan dalam 11 partai musim ini saja tak cukup sebagai pembanding nilai Rodgers, ambil rapor dalam 35 laga terakhirnya bersama Reds supaya setara.
Pada kurun waktu tersebut, Liverpool-Rodgers mencetak 38 gol (1,08 per laga) dan kebobolan 41 kali (1,17 gol per gim).
Dengan kata lain, statistik selisih gol Liverpool dalam 35 partai bersama Klopp ialah +17, lebih baik daripada 35 partai terakhir dengan Rodgers (-3).
4. Peningkatan performa pemain
Perbaikan statistik ditopang oleh peningkatan performa pemain. Ambil contoh situasi yang dialami Roberto Firmino.
Di bawah asuhan Rodgers, pemain ofensif berusia 24 tahun itu tak memberikan kontribusi riil berupa gol maupun assist.
Kinerjanya melesat sejak tim dipoles Klopp, terutama setelah pergantian tahun. Firmino terlibat atas terciptanya 11 gol Liverpool di liga lewat sumbangan 7 gol dan 4 assist.
Jumlah tersebut merupakan kontribusi terbanyak di antara semua pemain Premier League musim ini pada 2016.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar