Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi menjadi pasangan ganda putra Indonesia pertama yang melangkah ke babak kedua All England, Rabu (9/3/2016).
Angga/Ricky memastikan lolos ke babak kedua setelah mengatasi Lee Sheng Mu/Tsai Chia Hsin (Taiwan) dengan 24-22, 21-13 pada laga yang digelar di Barclaycard Arena, Birmingham setelah bertarung selama 37 menit.
Pada laga sebelumnya, pasangan Berry Angriawan/Rian Agung Saputro langsung tersingkir setelah kalah dari Liu Xiaolong/Qiu Zihan (China) 13-21, 13-21.
Angga/Ricky mendapat perlawanan ketat sejak gim pertama. Pasangan Taiwan ini mampu mengimbangi permainan hingga 19-19.
Angga/Ricky harus melalui tiga kali deuce untuk memastikan keunggulan atas Lee/Tsai.
"Pada awal laga kami bermain bermain terlalu buru-buru karena ingin cepat mematikan permainan lawan," kata Ricky.
"Pola permainan kami adalah adu kecepatan dan lawan cocok dengan pola tersebut. Setelah interval, kami mengubah pola permainan dengan membuat poin satu demi satu sehingga lawan merasa tidak enak sendiri," ucap Ricky.
Pada gim kedua, Angga/Ricky mulai menikmati permainan meskipun sempat tertinggal. Lawan kemudian mengikuti pola permainan Angga/Ricky.
Ini merupakan pertemuan pertama Angga/Ricky dengan Lee/Tsai. Sebelum bertemu pasangan Taiwan itu, Angga/Ricky sempat mempelajari permainan lawan lewat video pertandingan. Angga/Ricky juga melakukan diskusi dengan senior mereka, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
"Saya banyak bertanya kepada Koh Hendra bagaimana cara untuk menghadapi mereka karena Ahsan/Hendra sudah sering bertemu di lapangan," ucap Ricky.
Pada gim kedua, perolehan poin kedua pasang pemain kembali imbang hingga kedudukan 10-10. Lee/Tsai kemudian menyamakan kedudukan 13-13, Angga/Ricky mampu mempertahankan ritme permainan hingga lawan tidak bisa menambah poin lagi.
Angga/Ricky masih menanti lawan yang akan mereka temui pada babak kedua, yakni laga antara Mark Lamsfuss/Marvin Emil Seidel (Jerman) kontra Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa (Jepang).
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | tournamentsoftware, Badminton Indonesia |
Komentar