Pebalap muda Indonesia, Ali Adrian, tengah merajut jalan demi bisa berlaga pada kejuaraan dunia MotoGP.
Dunia balap sudah dikenal Adrian sejak masih sangat belia. Ayahnya, Erin Rusmiputro, membelikan motor pertama ketika Adrian masih berusia tiga tahun.
"Awalnya iseng dibelikan motor karena bapak terobsesi dengan otomotif. Sepulang sekolah, jika tidak ada ekskul, saya main motor bolak balik di depan rumah," kata Adrian kepada JUARA saat ditemui di kediamannya beberapa waktu lalu.
Putra dari Erin Rusmiputro dan Ina ini memang akrab dengan olahraga sejak kecil. Orangtuanya pernah menekuni reli ketika masih muda dan menularkan hobi itu kepada keempat putranya.
Dari empat bersaudara, Adrian dan adiknya, Ali Harsya, yang serius menekuni olahraga. Harsya (19 tahun) menggeluti tenis.
Keluarga pebalap berusia 22 tahun itu menjadikan olahraga sebagai sarana bermain dan rekreasi saat libur akhir pekan.
"Sirkuit di sebelah rumah menjadi tempat saya bermain loncat-loncatan. Dari dulu, kami memang dibiasakan untuk berolahraga. Kami jarang makan ke mal. Jika berwisata keluarga, kami lebih sering menghabiskan waktu ke tempat gokart," ucap Adrian.
Minggu jadi hari wajib bagi Adrian bersaudara untuk berolahraga. Adrian masih ingat ketika dibangunkan pagi-pagi untuk berenang.
"Saya dulu sempat merasa terpaksa berolahraga, tetapi akhirnya jadi terbiasa," kata Adrian.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | juara |
Komentar