Tim Formula 1 Sauber dikabarkan mengalami kesulitan keuangan dan belum membayar gaji para kru dan staf secara penuh untuk bulan Februari kemarin.
"Sebagian gaji bulan februari masih ditunda. Saya sangat menyesal mengumumkan hal itu," kata CEO Sauber Monisha Kalternborn, kepada media Swiss, Blick, seperti dilansir dari Skysports.
"Saat ini kami menjadi tim paling mahal musim ini. Namun, transfer dana dari para sponsor luar negeri sedang mengalami masalah teknis," kata Kalternborn.
Sama seperti Manor, para pebalap Sauber, Marcius Ericsson dan Felipe Nasr juga berstatus sebagai pay driver.
Nasr pada musim lalu dikabarkan harus membayar sebesar 12 juta poundsterling atau sekitar 222 miliar rupiah untuk mendapatkan satu kursi di Sauber. Nasr mendapat sokongan dana dari Banco do Brasil, salah satu bank tertua di Brasil.
Pada akhir September lalu, Sauber bersama tim F1 lainnya, Force India, dikabarkan melakukan protes kepada Uni Eropa terkait pembayaran hadiah dari F1 yang dinilai tidak merata.
Dikabarkan Sauber hanya mendapatkan 30 juta poundsterling (sekitar 555 miliar rupiah) dari keikut sertaannya di F1 tahun 2014, sementar Ferrari dikabarkan mendapatkan 102 juta poundsterling (sekitar 1,887 triliun rupiah).
Tim kuda jingkark bahkan dinilai mendapat hadiah yang lebih besar ketimbang juara konstruktor Mercedes, yang hanya mendapat 72,7 juta poundsterling (sekitar 1,345 triliun rupiah).
Seperti dilansir dari Crash, total pengeluaran Sauber untuk musim 2015 adalah sebesar 103,25 juta euro atau sekitar 1,497 triliun rupiah.
Sementara pengeluaran Sauber untuk gaji dua pebalap hanya sebesar 400 ribu euro atau sekitar 5,8 miliar rupiah.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | SkySports.com, Crash.net |
Komentar