Masa depan Francesco Totti bersama AS Roma sebagai pemain masih menggantung. Presiden klub, James Pallotta, menyebut hanya Totti yang bisa menentukan masa depannya bersama Roma.
Kontrak Totti, yang kini sudah berusia 39 tahun, habis pada akhir musim 2015-16. Hingga saat ini, klub dan Totti belum secara resmi duduk bersama buat mendiskusikan perpanjangan kontrak.
"Keputusan soal kontrak ini ada di tangannya. Kami menghabiskan banyak waktu bersama sepanjang pekan kemarin. Francesco harus memutuskan apa yang ingin ia lakukan. Banyak spekulasi soal masa depannya. Tetapi, sekali lagi, semua ini adalah keputusan yang harus dibuat oleh Totti," kata Pallotta seperti dikutip Retesport.
Wajar bila Totti gundah. Musim ini ia sangat jarang dimainkan. Ketika Roma masih dilatih oleh Rudi Garcia, Totti cuma mentas empat kali dengan dua sebagai pengganti. Ia juga sempat absen lama karena terganggu cedera hamstring.
Saat Luciano Spalletti datang, kondisi itu tak membaik. Kapten Totti cuma bermain tiga kali sebagai pengganti dari 10 laga pada era Spalletti. Total waktu bermainnya cuma 47 menit. Salah satunya adalah saat menggantikan Stephan El Shaarawy ketika mengalahkan Fiorentina 4-1, Jumat (4/3/2016).
Padahal, keduanya pernah meraih sukses pada periode pertama Spalletti di Roma (2005-2009). Totti bahkan sampai protes ke publik karena jarang dimainkan. Spalletti membalasnya dengan mencoret sang kapten dari skuat yang dibawa buat melawan Palermo (21/2/2016).
"Target saya adalah mendapatkan hasil," kata Spalletti. "Saya membuat pemilihan tim dengan dasar itu, bukan berdasar sejarah sang pemain," tuturnya menjelang lawan Real Madrid pada pertemuan pertama babak 16 besar Liga Champion, pertengahan Februari.
Pertanyaan kembali pada Totti. Pada usia yang sudah menginjak 39 tahun, apa yang benar-benar ingin ia lakukan?
Tampil reguler jelas tak akan ia dapatkan bersama Roma. Dalam kontrak Totti saat ini sudah tercantum klausul minimal bekerja selama lima tahun sebagai direktur klub, bila ia menginginkannya.
Spalletti menyebut tiga opsi yang bisa Totti pilih. Ia bisa memperpanjang kontrak dan terus berstatus sebagai pemain, tentu tak akan bermain sebagai pemain reguler.
Pilihan lain adalah mengikuti langkah one man club lain di Mancester United, Ryan Giggs, dengan menjadi asisten pelatih, atau mengikuti langkah Pavel Nedved yang kini merupakan direktur Juventus. Jadi, pilih mana, Totti?
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | the guardian, Tuttomercatoweb, Retesport |
Komentar