Pebalap Formula 1 dari tim Ferrari, Sebastian Vettel, mengkritik keputusan FIA yang mengubah sistem kualifikasi di musim balap 2016.
FIA pada Jumat (4/3/2016) resmi mengumumkan bahwa sistem kualifikasi baru akan diterapkan sejak kualifikasi balapan seri pertama di Sirkuit Melbourne, Australia (19/3/2016).
Hal membedakan adalah pada tiap sesi terdapat periode waktu eliminasi. Para pebalap yang memiliki catatan waktu terlambat akan langsung tereliminasi sebelum sesi berakhir.
"Saya bukanlah pendukung dari sistem kualifikasi baru dan saya pikir tidak ada pebalap yang menyukainya. Tidak ada yang salah dengan sistem kualifikasi lama, jadi mengapa perlu diubah," ucap Vettel seperti dilansir Crash.
Pebalap Jerman itu juga menyebut bahwa pengambilan keputusan tersebut terkesan mepet karena hanya berselang dua minggu dari balapan seri pertama di Australia.
"Ada sedikit kekacauan selama beberapa pekan terakhir jelang musim bergulir. Jadi, sangat adil apabila saya menyebut adanya ketiadaan sosok pemimpin di F1," kata Vettel.
Memang, sebelum FIA mengetuk palu keputusan, CEO F1, Bernie Ecclestone sempat menyatakan peralatan untuk mendukung sistem kualifikasi baru belum siap untuk seri pertama di GP Australia.
Bernie menyebut sistem kualifikasi baru bisa digunakan pada balapan seri kelima di Sirkuit de Barcelona-Catalunya, Spanyol pada 13-15 Mei.
Vettel menyebut keputusan FIA ini hanya akan mengundang kritik dari berbagai kalangan.
"Sistem kualifikasi lama sudah menjadi DNA dari olahraga ini, sejauh saya mengingat. Mencoba untuk mengubahnya adalah langkah salah dan hanya menciptakan kekacauan dan kritik di antara para pebalap dan penggemar," ucap juara dunia empat kali itu.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | crash.net |
Komentar