Format semifinal Piala Gubernur Kaltim yang menggunakan sistem trofeo tampaknya adalah hal yang tidak diharapkan oleh tim Singo Edan. Berkaca dari babak penyisihan Grup A, pada 45 menit pertama mereka masih meraba-raba kekuatan lawan.
Seperti yang terlihat saat menghadapi Gresik United di laga pertama pada Sabtu (27/2/2016). Mereka sempat kesulitan dan harus tertinggal lebih dulu pada menit ke-11.
Mereka baru bisa membalas lewat gol Esteban Vizcarra pada menit ke-32. Setelah itu, mereka cetak 2 gol tambahan dan menang dengan skor 3-1.
Pada laga kedua menghadapi Pusamania Borneo FC pada Selasa (1/3/2016), Arema justru tidak bisa bermain maksimal. Mereka kalah dari tim berjuluk Pesut Etam tersebut dengan skor tipis 0-1.
Menghadapi Persela Lamongan pada laga ketiga, tim Singo Edan dihadapkan pada situasi sama seperti saat menghadapi Gresik United dengan kebobolan lebih dulu pada babak pertama lewat gol Herman Dzumafo Epandi (39').
Arema mengubah pola permainan pada babak kedua dan mampu menutup laga dengan kemenangan 3-1.
Hal itu diakui pelatih Milomir Seslija sebagai kelemahan yang harus dibenahi oleh timnya. Dia ingin timnya mampu menjaga ritme sejak menit pertama.
“Saya tetap optimistus dengan tim saya, meskipun pada pertandingan sebelumnya harus meraba-raba dalam 45 menit pertama,” ujarnya.
Pada format trofeo Arema, dituntut untuk tampil maksimal sejak 45 menit pertama. Sebab, waktu mereka sangat singkat karena pada 45 menit kedua mereka akan menghadapi lawan berbeda.
Milo menganggap bahwa format tersebut lucu dan baru pertama kali ditemui.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | - |
Komentar