Marcus Rashford, Keluar dari Persembunyian

"Where on earth has Marcus Rashford been hiding?” Itu bunyi tweet dari Gary Lineker, kelar Manchester United menang 3-2 atas Arsenal di Old Trafford, 28 Februari lalu.

Penulis: Dian Savitri

Rashford membuat dua dari tiga gol United. Yang istimewa adalah partai itu merupakan debutnya di Premier League.

Pada pertandingan penting sebelumnya, leg kedua babak 32 besar Liga Europa pada 25 Februari, Rashford juga menjadi berita. United menang besar 5-1 atas lawannya, FC Midtjylland, klub asal Denmark yang pada leg pertama menang 2-1.

Rashford, yang juga tampil perdana di kompetisi antarklub Eropa, membuat dua gol.

Lalu, sesuai pertanyaan Lineker, ke mana Rashford bersembunyi selama ini? Dia tidak sembunyi di mana-mana.

Pemain kelahiran Manchester, 31 Oktober 1997, itu ada di “situ”. Hanya, ia belum menampakkan diri.

Hingga 8 Desember 2015, ia masih tampil bersama Manchester United U-19 di ajang UEFA Youth League. Hingga 20 Februari, ia masih membela Manchester United U-21 di ajang Premier League U-21.

Di Premier League senior, Rashford sudah dua kali masuk bangku cadangan. Pertama, pertandingan di kandang Watford, 21 November 2015. Lalu sekali lagi, sepekan kemudian, 28 November, tandang ke Leicester City. Rashford murni menjadi bench warmer .

Louis van Gaal, manajer United, menyebut Rashford fantastis, setelah pemain berusia 18 tahun itu mencetak dua gol yang membuat United bisa unggul atas Arsenal. Gol Rashford hadir pada menit ke-29 dan 32. Dia bermain selama 80 menit.

Untuk partai di Old Trafford itu, tidak heran kalau Rashford terpilih menjadi man of the match.

[video]http://video.kompas.com/e/4778682132001_ackom_pballball[/video]

Van Gaal sama sekali tidak merasa terlalu cepat untuk mengharapkan Rashford bisa berbuat banyak di lapangan.

“Tentu saja tidak. Saya bias membayangkan. Pada pertandingan pertama melawan Midtjylland, ia melakukan dengan baik karena Marcus memang seorang striker yang bermain untuk mencetak gol.

Pertandingan debut selalu mengesankan. Pada pertandingan kedua, ia harus melakukan apa yang diminta oleh manajer dan melakukannya dengan fantastis. Penampilannya melawan Arsenal jauh lebih baik dibandingkan di Liga Europa,” kata Van Gaal seperti dikutip dari The Guardian.

Si empunya nama jelas gembira dengan pencapaiannya. Sebab, saat menjamu Arsenal, United tidak diperkuat oleh dua striker utama: Wayne Rooney dan Anthony Martial.

“Ini adalah pertandingan pertama saya di Premier League. Jadi, sudah jelas sangat mengesankan. Bisa membuat gol adalah bonus. Saya harap bisa melanjutkan dan melakukannya lagi pada pertandingan berikut,” kata Rashford. Rashford berterima kasih pada Michael Carrick, yang terus mendukungnya selama pertandingan.

“Laga itu sungguh gila, namun adanya Michael di lapangan sangat membantu. Dia mengatakan terus maju, terus bermain, dan terus berlari setiap kali saya mulai mengendurkan permainan. Dia mengatakan terus. Sungguh gila, saya tidak bisa menjelaskannya,” lanjut sang striker.

Rashford masuk akademi Red Devils pada 2014. Karena ia kelahiran Manchester, maka namanya juga masuk daftar incaran klub saingan United, Manchester City. Tanpa butuh waktu lama, Rashford langsung memperkuat United U-18 dan menjadi pemain kunci.

“Satu pemain yang kami perhatikan adalah Rashford. Permainannya berkembang sejalan dengan pertumbuhan badan. Dia menggabungkan permainan menjadi menarik dan kami pun mengambil beberapa hal menarik darinya,” kata pelatih United U-18, Paul McGuiness.

“Marcus benar-benar eksplosif. Ia anak yang sangat berbakat, namun tidak ragu untuk terus kerja keras,” kata Nicky Butt, direktur Akademi United.

Dengan membuat dua gol pada partai debut di Premier League, Rashford sudah membuat rekor, yaitu pemain termuda yang mencetak gol pada pertandingan debut. Ia merebut rekor itu dari rekan setimnya, James Wilson.