Ranieri menyebutkan bahwa masa-masa krusial tersebut dimulai pada akhir Februari saat bertemu Norwich dan baru akan mereda pada pertengahan Maret dengan empat pertandingan yang penting.
Menurut Ranieri, masa ini merupakan penentuan apakah Leicester bisa meraih kesuksesan fi nis di puncak klasemen atau tidak pada musim ini.
"Dengan poin yang telah kami kumpulkan sekarang (56), maka empat laga berikutnya merupakan titik penting. Saya piker ini merupakan momen kunci buat kami," kata Ranieri.
Momen kunci tersebut tidak hanya demi menjaga mimpi menjadi juara Premier League tetap hidup, melainkan pula kesempatan besar meraih salah satu dari empat tiket ke ajang Liga Champion musim depan.
Pengalaman
Dari jadwal yang ada, sampai 19 Maret, Leicester City akan berhadapan dengan Watford, Newcastle United, dan Crystal Palace.
Pengumpulan angka tambahan benar-benar sangat berarti sebagai modal menyelesaikan perjalanan dengan sukses.
Jika dalam masa krusial tersebut Lecester bisa mulus melewatinya, maka pada sisa pertandingan musim ketegangan diasumsikan akan berpindah kepada tim lain pesaing terdekat, seperti Tottenham Hotspur, Arsenal atau Manchester City.
Lantas, mengapa Leicester berpotensi bakal mengalami kegugupan?
Harus diakui Leciester merupakan klub yang memang tidak “disiapkan” sejak awal untuk menjadi juara. Dalam beberapa kesempatan Ranieri kerap mengatakan bahwa target mereka hanya meraih 40 poin. Ternyata target itu malah bisa jauh terlampaui.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA no.2.656 |
Komentar