Ambil contoh saat BOLA menyaksikan kualifikasi GP2 dan F1 di GP Austria 2015 di Sirkuit Red Bull, Spielberg.
Ketika itu mobil Ferrari F1, yang digeber Sebastian Vettel sebagai pebalap tercepat di sesi latihan kedua, hanya melesat lima detik lebih cepat dibanding mobil GP2 yang dikemudikan Stoffel Vandoorne dari tim ART Grand Prix sebagai pebalap tercepat di kualifi kasi GP2.
Rio sendiri menjadi pebalap tercepat kelima babak kualifikasi GP2 seri GP Austria yang berlangsung pada 19 Juni 2015 itu.
Saat lomba, Rio mampu finis di posisi ketujuh pada race pertama, sprint race, dan naik podium tertinggi sebagai juara di race kedua.
Karena itu, meski dalam tes pramusim pekan lalu dan minggu ini di Sirkuit Catalunya, Spanyol, penampilan dan catatan waktu Rio masih memperlihatkan kegugupan, sikap optimistis harus terus diusung pebalap yang disponsori Pertamina ini.
Apalagi jika bicara soal arena sirkuit tes di Spanyol itu. Rio sebenarnya sangat familiar dengan sirkuit-sirkuit Eropa. Meski poin pertama pada seri GP2 diraih di Sirkuit Sepang 2012 atau poin ganda perdana di Sirkuit Shakhir II 2012, beberapa hasil terbaik Rio dicetak di Benua Biru.
Mulai dari tercepat di kualifikasi, naik podium, hingga juara pernah ditorehkan Rio di sirkuit-sirkuit legendaris, seperti Spa Francorchamps, Catalunya, Valencia, Monako, hingga yang terakhir di Austria.
Atas dasar itulah, meski Rio masih akan banyak belajar, berkat konsistensi performa yang tinggi dan pengalaman berlomba dengan tidak hanya mengandalkan keunggulan teknis mobil, poin pertama Rio di F1 bisa saja tercetak di Eropa.
Penggalangan Dana
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.656 |
Komentar