kakaknya yang juga pesepak bola.
Perbedaan usia Risnandar dengan Sunarto dan Sunaryono lumayan jauh. Dua nama itu adalah pesepak bola timnas Indonesia era 1960-an dan berasal dari keluarga Soendoro. Untuk Risnandar, dia memulai serius di sepak bola etika kelas 3 SMP.
Saat itu, Risnandar mulai masuk klub UNI pada 1963. Saat dia memulai menekuni sepak bola, kedua kakaknya sudah menjadi pemain terkenal.Dia merasa sangat beruntung punya kakak pemain bola.
Karena saat mulai berlatih di UNI, dia bisa memakai sepatu bekas kakak-kakanya. Maklum pada jaman itu, tidak mudah mendapatkan sepatu sepak bola. ”Sepatu sepak bola masih menjadi barang mahal. Kondisi saat itu lagi sulit, orang tua belum mampu membelikan sepatu yang baru ,” tutur Risnandar pada 2011 silam.
Baru setahun berlatih di PS UNI, dia sudah langsung dipanggil masuk Persib Junior.Dua tahun kemudian pada usia 18 tahun, Risnandar bergabung dengan Persib B, yang sedang disiapkan menghadapi Piala Yusuf di Makasar.
Di Persib, Risnandar awalnya diplot sebagai kiri luar atau pemain sayap. Kemudian, posisinya berubah menjadi striker, tetapi selanjutnya digeser ke gelandang, dan terakhir baru dipercaya sebagai libero. Posisi libero ditempatinya hingga pensiun dari lapangan hijau.
”Sebagai pemain belakang saya banyak belajar dari dua kakak saya, Sunarto dan Sunaryono. Kebetulan, mereka menempati posisi yang sama,” tutur Risnandar.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | - |
Komentar