ON-TRENT, JUARA.net - Manajer Newcastle United, Steve McClaren, mengaku sangat kecewa dengan kekalahan 0-1 dari Stoke City di Stadion Britannia, Rabu (2/3/2016) atau Kamis dini hari WIB. Manajer berusia 54 tahun itu menyebut kiper Stoke, Jack Butland, sebagai penyebab kekalahan The Magpies.
Pada pertandingan tersebut, Newcastle harus mengakui keunggulan Stoke berkat gol semata wayang Xherdan Shaqiri pada menit ke-80. Gol tersebut lahir hanya dari dua peluang tepat sasaran dari sembilan percobaan yang dimiliki The Potters di sepanjang laga.
Meski tampil tertekan, Newcastle yang hanya menguasai bola sebanyak 45 persen, tampil lebih efektif. Walaupun The Magpies hanya mampu menciptakan lima percobaan, setidaknya ada tiga tembakan yang on target.
Meski memiliki peluang terbatas, McClaren menilai Newcastle layak mendapatkan satu poin dari pertandingan ini. Hanya saja, hal tersebut gagal didapat lantaran penampilan gemilang Butland. Kiper berusia 22 tahun itu selalu menjadi batu sandungan The Magpies setiap kali berjumpa Stoke di musim ini.
"Saya senang kami tidak harus bermain melawan Jack Butland pada setiap pekan. Dia telah menggagalkan kemenangan kami di St James' Park dan pada malam ini ia menggagalkan satu poin yang saya pikir sangat layak Newcastle dapatkan," ucap McClaren kepada BBC.
Meski kecewa dengan kekalahan tersebut, McClaren mengaku puas dengan performa para pemain Newcastle. Hanya, keberuntungan belum berpihak kepada musuh bebuyutan Sunderland itu.
"Saya tidak bisa menyalahkan para pemain. Kami tampil sangat terorganisasi, sulit untuk dikalahkan, kompak, dan membuat Stoke frustrasi. Mereka hanya memiliki satu tembakan pada babak kedua dan bisa mencetak gol," sebut McClaren.
"Jika terus kerja keras, kami akan meraih apa yang layak didapatkan. Kami masih punya 11 pertandingan tersisa dan sangat membutuhkan banyak kemenangan. Dengan kemampuan yang kami miliki di dalam skuat, kami yakin bisa meraih kemenangan tersebut," katanya.
The Magpies saat ini berada di posisi ke-19 dengan 24 poin dari 27 laga. Mereka terancam mengalami degradasi andai tidak mengalami perbaikan posisi pada sisa kompetisi.
[video]http://video.kompas.com/e/4783641096001_ackom_pballball[/video]
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | BBC |
Komentar