10, dari Uni Emirat Arab (UEA), 3 September 2015. Efek kekalahan memalukan itu, presiden Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) pun mengajukan pengunduran diri, tapi ditolak.
Komite Eksekutif (Komeks) FAM telah bersuara bulat menolak hasrat Tengku Abdullah Sultan Ahmad Shah.
Tengku Abdullah yang terpilih memimpin FAM sejak 25 Mei 2014 memilih untuk mundur sebagai presiden organisasi itu, karena merasa bertanggung jawab atas hasil buruk itu.
Keputusan untuk menolak keinginan Tengku Abdullah dicapai setelah rapat komeks FAM yang dipimpin Wakil Presiden FAM, Datuk Seri Afandi Hamzah.
Keputusan tersebut diambil karena Tengku Abdullah masih diperlukan FAM.
”Keinginan Tengku Abdullah untuk meletak jabatan sebagai presiden FAM telah kami bicarakan hari ini. Kami mencapai keputusan yang bulat yaitu menolak keinginannya mundur,” kata Afandi usai rapat Komeks FAM, Senin (29/2/2015), seperti dikutip dari Utusan.
”Kami menilai, FAM masih memerlukan kepemimpinan beliau. Jadi kami berharap agar beliau terus memimpin federasi ini. Pada waktu dekat ini, Komeks FAM akan berjumpa dengan beliau untuk menyampaikan keputusan yang telah dibuat ini,” lanjutnya.
Afandi juga menegaskan, Komeks FAM menepis semua rumor terkait penolakan atas keinginan Tengku Abdullah ini.
Dia menegaskan, keputusan ini tidak ada kaitan dengan pemilihan Presiden FIFA yang baru.
Jika Tengku Abdullah tetap dengan pendiriannya untuk mundur, Afandi mengatakan: ”Jika itu berlaku, kami akan melihat keadaan yang akan datang. Untuk saat ini, inilah keputusan yang dicapai. Jika sebaliknya, kami akan pikirkan apa tindakan seterusnya,” tandasnya.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | Utusan |
Komentar