Daniel Sturridge tidak maju sebagai eksekutor dalam drama adu penalti antara Liverpool dan Manchester City pada final Piala Liga Inggris di Stadion Wembley, Minggu (28/2/2016).
Menurut Manajer Juergen Klopp, ketiadaan nama Sturridge disebabkan oleh faktor kebugaran. Striker berusia 26 tahun tersebut mengalami kram pada babak extra time.
"Tidak ada kesempatan bagi Sturridge untuk mengambil penalti. Dia bahkan tidak bisa berjalan," kata Klopp.
"Kami bertanya kepada para pemain dan lima di antaranya mengatakan ya. Setiap pemain yang tersedia telah mengambil penalti," ucap pria berkebangsaan Jerman ini.
Hanya empat pemain Liverpool yang mengambil jatah tendangan pada pertandingan tersebut, yaitu Emre Can, Lucas Leiva, Philippe Coutinho, dan Adam Lallana. Tiga nama terakhir menuai kegagalan.
Di sisi lain, satu-satunya eksekutor City yang gagal hanyalah Fernandinho. Jesus Navas, Sergio Aguero, dan Yaya Toure sukses memasukkan bola sehingga City menang 3-1 dalam adu penalti.
Klopp melihat kekalahan dalam adu penalti turut dilatari faktor keberuntungan. Willy Caballero yang berdiri di bawah mistar City, dianggap memiliki faktor tersebut.
"Adapun Simon Mignolet beberapa kali dekat dengan bola. Namun, ini hasilnya dan kami harus menerima," ucap Klopp.
Kekalahan adu penalti tergolong langka bagi Liverpool. Mereka cuma mengalaminya sebanyak empat kali dari 18 kesempatan sepanjang sejarah.
Nice touch from Vincent Kompany - having a talk with the Liverpool players after the penalty shootout defeat. pic.twitter.com/L5qtOkrnYd
— Squawka Football (@Squawka) February 28, 2016
Editor | : | |
Sumber | : | Sky Sports |
Komentar