“Saya beruntung karena memenangi banyak gelar di City, padahal sebelumnya mereka bertahun-tahun tak memiliki gelar,” kata Milner, seperti dilansir Sky Sports.
“Saya pindah ke sana karena ingin membantu mereka memenangi trofi, dan ternyata berhasil,” ucapnya.
Meski mensyukuri perjalanan kariernya bersama The Sky Blues, awal musim ini Milner tak bisa mengabaikan perasaan bahwa ia harus segera mencari klub baru.
Pembelian pemain usia belia Sterling (21) dan de Bruyne (24), serta biaya 110 juta poundsterling (sekitar 2 triliun rupiah) yang digelontorkan City untuk membeli mereka seolah memberi sinyal bahwa waktu Milner bersama Manchester City akan segera usai.
“Rasanya saya tidak mungkin menggeser pemain mahal dari posisi tim inti,” kata Milner.
Padahal, ia masih ingin bermain sesering mungkin, dan tentunya memenangkan lebih banyak trofi.
Kesempatan itu yang ia ingin coba raih di Liverpool, termasuk saat ia berhadapan kembali dengan mantan klubnya di final Piala Liga.
“Liverpool adalah klub dengan sejarah panjang. Saya ingin mempersembahkan trofi untuk klub ini, dan saya yakin bisa melakukannya,” ucap Milner.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Dari Berbagai Sumber |
Komentar