Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

5 Hal yang Bisa Membuat Liverpool Juara Piala Liga

By Beri Bagja - Sabtu, 27 Februari 2016 | 12:15 WIB
Para pemain Liverpool dan manajer Juergen Klopp merayakan gol yang dicetak Adam Lallana (20) ke gawang Norwich dalam partai Premier League, 23 Januari 2016.
STEPHEN POND/GETTY IMAGES
Para pemain Liverpool dan manajer Juergen Klopp merayakan gol yang dicetak Adam Lallana (20) ke gawang Norwich dalam partai Premier League, 23 Januari 2016.

Liverpool bersiap melakoni final Piala Liga melawan Manchester City di Stadion Wembley, London, Minggu (28/2/2016). Berikut lima hal yang bisa membuat The Reds menjuarai ajang tersebut.

1. Memori laga pertama


Bek Liverpool, Martin Skrtel, merayakan gol yang dia cetak ke gawang Manchester City dalam duel di Etihad Stadium, 21 November 2015.(ALEX LIVESEY/GETTY IMAGES)

Meski sudah tiga bulan berlalu, memori kemenangan 4-1 Liverpool di kandang Manchester City pada laga Premier League tetap berbekas sebagai inspirasi awak The Reds melakukan hal serupa.

Manajer The Reds, Juergen Klopp, tentu sudah memetik pelajaran mengenai kelemahan dan kekuatan rival asal Manchester tersebut.

Kemenangan telak November silam muncul hanya 44 hari setelah Klopp ditunjuk sebagai manajer menggantikan Brendan Rodgers.

Idealnya, Klopp seharusnya sudah mengenal lebih jauh potensi dan kemampuan skuat setelah menjalani 143 hari masa bakti untuk laga kali ini.

2. Modal pertahanan yang membaik


Bek Liverpool, Mamadou Sakho (depan), menghalangi pergerakan striker Sunderland, Jermain Defoe, dalam duel Premier League, 30 Desember 2015. (IAN MCNICOL/GETTY IMAGES)

Lini pertahanan kerap disebut sebagai titik kelemahan Liverpool musim ini. Angka kebobolan 36 gol, terbanyak di antara tim 14 besar klasemen EPL, membuktikan justifikasi tersebut.

Namun, secara bertahap Mamadou Sakho cs mampu menekan angka kesalahan. The Reds melakoni tiga partai terakhir di berbagai ajang tanpa kebobolan, yakni versus Aston Villa (6-0) dan kontra Augsburg (0-0, 1-0).

Kualitas dua klub itu memang tak sebanding dengan Man City. Akan tetapi, kesuksesan menjaga gawang tetap steril atas tim mana pun bakal berguna meningkatkan kepercayaan diri pemain bertahan.

3. Sumber gol merata


James Milner melakukan eksekusi tendangan penalti dan mencetak gol di pertandingan babak 32 besar Liga Europa antara Liverpool melawan Augsburg di Anfield, Kamis (25/2/2016) atau Jumat dini hari WIB. (PAUL ELLIS/AFP)

Liverpool kalah tajam dibandingkan City di liga. The Reds baru mencetak 38 gol alias lebih sedikit 10 buah dari koleksi skuat The Citizens (48 gol).

Belum ada satu pun pemain The Reds yang mencetak dua digit gol musim ini. Top scorer mereka ialah Christian Benteke dan Roberto Firmino dengan rapor hanya enam gol.

Sisi positifnya ialah sumber gol Liverpool merata dan bisa datang dari berbagai lini. Gelandang James Milner sudah mencetak empat gol.

Trio bek Nathaniel Clyne, Kolo Toure, dan Martin Skrtel juga sudah ikut mencatatkan nama di papan skor.

4. Dukungan sejarah


Selebrasi pemain Liverpool saat merayakan gelar Piala Liga 2011-2012 setelah mengalahkan Cardiff City dalam final di Wembley, 26 Februari 2012.(PAUL GILHAM/GETTY IMAGES)

Percaya atau tidak, rekaman sejarah kerap menjadi faktor vital pendukung kesuksesan sebuah tim, terutama pada laga-laga penting.

Khusus partai final nanti, Liverpool disokong sejarah bagus. Mereka ialah penguasa gelar Piala Liga terbanyak dengan jumlah delapan trofi.

Garis merah dari dua titel terakhir (2003, 2012) ialah gelar tiba justru ketika kinerja Liverpool di liga terpuruk atau tidak terlalu baik.

Saat mengamankan gelar Piala Liga 2003, Merseyside Merah hanya finis di peringkat kelima pada klasemen Premier League 2002-2003.

Kondisi lebih parah terjadi sembilan tahun lalu. The Reds menjuarai Piala Liga 2012, tapi lantas tercecer di peringkat kedelapan akhir musim 2011-2012.

Situasi musim ini mirip karena pasukan Klopp juga masih menghuni posisi kedelapan. Apakah keadaan kontradiktif ini kembali menjadi sinyal datangnya gelar?

5. Faktor motivasi Juergen Klopp


Manajer Liverpool, Juergen Klopp, memeluk pemainnya, Roberto Firmino, setelah pertandingan di kandang Norwich, Carrow Road, 23 Januari 2016.(STEPHEN POND/GETTY IMAGES)

Klopp berpeluang menghadirkan gelar pertama hanya 143 hari setelah diangkat sebagai manajer Liverpool.

Sebelum hijrah menangani The Reds, pria Jerman berusia 48 tahun itu berpengalaman mempersembahkan trofi cup competitions berupa Piala Jerman 2011-2012 serta Piala Super Jerman 2013 dan 2014 untuk Borussia Dortmund.

Awak Liverpool pasti akan termotivasi dan berupaya sekuat tenaga menghasilkan titel perdana buat manajer anyar mereka. Jangan lupa, kemenangan pada ajang ini juga akan menggaransi tiket partisipasi ke Liga Europa musim depan.

Mengingat peringkat Liverpool di liga masih di luar zona antarklub Eropa (lima besar) dan perjalanan di Liga Europa musim ini baru memasuki babak 16 besar, jatah mereka menuju pentas kontinental 2016-2017 lebih realistis didapat via jalur Piala Liga.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Estu Santoso
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X