Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Susunan Ganda Putra Indonesia pada Putaran Final Piala Thomas Bisa Berubah

By Delia Mustikasari - Jumat, 26 Februari 2016 | 21:52 WIB
Pelatih Ganda Putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi saat pemaparan evaluasi ganda putra di Kejuaraan Beregu Asia di Pelatnas Cipayung, Jakarta, Jumat (26/2/2016).
DIAN LESTARY/JUARA.NET
Pelatih Ganda Putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi saat pemaparan evaluasi ganda putra di Kejuaraan Beregu Asia di Pelatnas Cipayung, Jakarta, Jumat (26/2/2016).

21 Mei bisa berubah seiring hasil dari lima turnamen yang diikuti para pemain hingga awal Mei.

"Susunan ganda putra masih memungkinkan untuk berubah tergantung dari penampilan mereka pada lima turnamen," kata pelatih kepala ganda putra nasional Herry Iman Pierngadi di pelatnas bulu tangkis, Cipayung, Jakarta, Jumat (26/2/2016).

Selain pasangan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi, ada pasangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, dan Berry Angriawan/Rian Agung Saputro yang akan bersaing menemani pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dalam skuat ganda putra Tim Thomas Indonesia.

Pada Kejuaraan Beregu Asia di Hyderabad, 15-21 Februari yang merupakan kualifikasi Piala Thomas, penampilan Berry/Rian belum maksimal karena mereka baru mengeluarkan 50-60 persen dari kemampuan yang mereka miliki.

"Pemain yang lain berjalan sesuai rencana. Khusus Berry/Rian, mereka tidak bisa memberikan penampilan yang terbaik. Mereka tidak memberikan kemampuan terbaik ketika latihan," ujar Herry.

Berry/Rian banyak melakukan kesalahan sendiri sehingga kedudukan Tim Thomas Indonesia atas Jepang pada final Kejuaraan Beregu menjadi 2-2.

Untuk pasangan Angga/Ricky, Herry menyebut secara mental mereka belum 100 persen maksimal.

"Penampilan mereka masih naik turun. Ketika menghadapi India dan Thailand mental mereka masih belum stabil. Dari dari sisi mental masih dibawah Ahsan/Hendra," ucap Herry.

Herry menjelaskan, usaha yang dilakukan untuk membuat pasangan Angga/Ricky lebih konsisten, yaitu dengan mengajak Angga/Rickyberdiskusi dengan para senior di pelatnas pasangan Ahsan/Hendra.

"Diskusi ini membahas bagaimana solusi menghadapi suasana pertandingan dalam keadaan tertekan atau panik harus seperti apa langkah yang dilakukan," tutur Herry.

Untuk pasangan Ahsan/Hendra, Herry  menyebut akan berat jika Ahsan/Hendra tetap diandalkan pada Olimpiade 2020. Menurutnya, pasangan Ahsan/Hendra lebih baik diberi kesempatan untuk mengangkat pemain muda.


Editor : Delia Mustikasari
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X