Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Dortmund Vs Tottenham, Jalan Kenangan Mantan Juara Liga Champions

By Beri Bagja - Jumat, 26 Februari 2016 | 22:16 WIB
Para pemain Borussia Dortmund merayakan gol mereka ke gawang Moenchengladbach dalam duel Bundesliga, 23 Januari 2016.
CHRISTOF KOEPSEL/GETTY IMAGES
Para pemain Borussia Dortmund merayakan gol mereka ke gawang Moenchengladbach dalam duel Bundesliga, 23 Januari 2016.

Hasil undian mempertemukan Borussia Dortmund dengan Tottenham Hotspur pada babak 16 besar Liga Europa. Bagi Dortmund, pertemuan ini membuka jalan kenangan mereka saat meraih trofi Liga Champions 1996-1997.

Perjumpaan Dortmund lawan Spurs termasuk hasil undian kelas berat yang menarik perhatian. Partai ini tak kalah memikat dibandingkan duel satu negara antara Liverpool Vs Manchester United dan Athletic Bilbao Vs Valencia.

Wajar sang legenda Jerman, Lothar Matthaeus, menilai duel tersebut layak muncul di final. Dortmund dan Tottenham sama-sama menempati kursi runner-up di liga domestik masing-masing.

Tak lama setelah undian kelar, situs resmi Dortmund langsung menerbitkan artikel mengenai sepak terjang sang rival dari Inggris.

Poin yang digarisbawahi Die Borussen ialah performa Spurs yang sedang menanjak serta sejarah mereka di kompetisi antarklub Eropa.

Dortmund mewaspadai kekuatan Harry Kane cs yang merangkai lima kemenangan beruntun di Premier League. Tottenham punya peluang besar meraih gelar liga perdana mereka sejak 1961.

Spurs juga disorot karena menjadi tim Inggris pertama yang menjuarai pentas antarklub Eropa lewat trofi Piala Winners 1962-1963. Tiga musim setelahnya, Dortmund ganti memenangi gelar kejuaraan yang sama.

Mengenai catatan sejarah, kubu Dortmund layak optimistis menatap duel lawan Tottenham. Kejadian terakhir Die Borussen bertemu tim Inggris dalam fase gugur pentas UEFA justru melahirkan gelar bagi mereka.

Momen tersebut muncul pada semifinal Liga Champions 1996-1997. Kala itu, BVB bertemu Manchester United. Mereka menekuk United dua kali (1-0, 1-0) untuk melaju ke final dan mengalahkan Juventus 3-1.

Kenangan hampir dua dekade silam itu menjadi inspirasi skuat asuhan Thomas Tuchel guna melewati musuh kuat seperti Spurs.


Editor : Beri Bagja
Sumber : Berbagai sumber


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X