Barcelona dianggap telah melakukan perjudian besar tatkala memboyong Luis Suarez dari Liverpool di awal musim 2014/15. Di samping harga mentereng sebesar 81 juta euro, kedatangannya dari Anfield juga disertai lilitan sanksi indisipliner menyusul aksinya menggigit bahu Giorgio Chiellini saat Uruguay bersua Italia di Piala Dunia 2014.
Penulis : Sapto Haryo Rajasa
Kaum skeptic sontak bersuara lantang dengan mempertanyakan masa depan Barca bersama tiga penyerang terhebat Amerika Latin saat ini.
Kritikan pun bertambah kencang seusai penampilan buruk Suarez di laga debutnya ketika Barca dipukul Real Madrid 1-3 di Santiago Bernabeu.
Sebagian dari mereka bahkan menilai bahwa Barca seharusnya tetap mempertahankan Alexis Sanchez, alih-alih menjualnya ke Arsenal.
Maklum, penyerang Cile ini sukses meraup 21 gol di musim terakhirnya berbaju Azulgrana. Pertimbangan yang cukup logis ketimbang meraba kesuksesan Suarez.
Satu setengah musim berlalu sejak transaksi 81 juta euro Suarez terbayar dengan banderol 42,5 juta euro Alexis.
Rasanya kaum skeptis kini memilih tidur pulas ketimbang harus mengakui bahwa manajemen Camp Nou telah melakoni tugasnya dengan sempurna sewaktu memilih El Pistolero.
Dari jumlah gol maupun assist sejak keduanya berganti jersey, kontribusi Suarez bahkan nyaris setara dengan sepasang Alexis.
Gol Suarez menyentuh angka 66 gol (belum termasuk leg I perdelapan final Liga Champion) dari total 80 laga seluruh kompetisi. Alexis? Eks Udinese ini mencetak 35 gol dalam 78 partai.
Dalam rentang ini juga, Suarez berhasil menghasilkan 36 assist, sedangkan Alexis hanya 18 assist. Tak berlebihan bukan apabila harga dua kali lipat Suarez memang sebanding dengan dua kali lipat prestasi Alexis?
Belum lagi dengan raihan trofi prestisius yang turut disumbangkan Suarez.
Khusus di musim 2015/16, kebenaran soal memilih Suarez tampak semakin terbukti.
Sebabnya, dengan 25 golnya di La Liga, Suarez kini tak hanya menduduki tangga el pichichi, tapi juga berada di tangga teratas dalam raihan sepatu emas eropa, lambang sosok tertajam di Benua Biru.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA no.2.655 |
Komentar