Pelatih Rahmad Darmawan berharap Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, mencabut pembekuan PSSI.
"Dari dulu saya berharap sanksi itu dicabut karena memang sangat kontraproduktif dalam pembangunan sepak bola Indonesia," kata RD kepada JUARA, Jumat (26/2/2016).
Menpora membekukan PSSI sejak 17 April 2015. Menpora mengambil langkah tersebut lantaran menyebut "kenakalan" PSSI yang tetap memasukkan Persebaya Surabaya dan Arema Cronus dalam peserta 18 tim yang aka tampil di QNB League 2015.
Efek dari pembekuan PSSI membuat kompetisi QNB terhenti pada awal musim. Untuk mengisi kekosongan kompetisi, pemerintah menggelar turnamen Piala Presiden dan Piala Jenderal Sudirman.
[video]http://players.brightcove.net/4386485688001/5f5050ba-12eb-4380-b837-257aded67fbc_default/index.html?videoId=4773922278001&preload=none[/video]
Pada Rabu (24/2/2016), Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla bertemu Menpora dan Ketua Tim Ad Hoc, Agum Gumelar, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (24/2/2016).
Dalam pertemuan yang berlangsung selama 40 menit tersebut, Jokowi dikatakan meminta Menpora untuk mengkaji pencabutan sanksi PSSI.
Seandainya sanksi PSSI benar-benar dicabut, RD mengucapkan terima kasih kepada pemerintah. Namun, pelatih asal Lampung tersebut memiliki harapan tersendiri untuk pemerintah dan PSSI.
"Saya berharap pemerintah memberi anggaran yag cukup untuk membantu PSSI melaksanakan programnya, terutama dalam hal pengadaan sarana dan prasarana," tutur pelatih klub Malaysia T-Team, tersebut.
"PSSI juga membuat sebuah program yang benar-benar fokus pada pembinaan usia muda kita," ucap mantan pelatih tim nasional itu.
[video]http://players.brightcove.net/4386485688001/5f5050ba-12eb-4380-b837-257aded67fbc_default/index.html?videoId=4773574491001&preload=none[/video]
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | juara.net |
Komentar