Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tiga Alasan Leicester Bisa Juara Premier League

By Jumat, 26 Februari 2016 | 15:33 WIB
Jamie Vardy merayakan gol pertama dengan rekan se-timnya Riyad Mahrez saat pertandingan Barclays Premier League antara Nwecastle United dan Leicester City di St.James' Park tanggal 21 November 2015 Newcastle; Inggris
IAN MACNICOL/GETTY IMAGES
Jamie Vardy merayakan gol pertama dengan rekan se-timnya Riyad Mahrez saat pertandingan Barclays Premier League antara Nwecastle United dan Leicester City di St.James' Park tanggal 21 November 2015 Newcastle; Inggris

Ada ujar-ujar semua orang suka cerita Cinderella. Pasti banyak yang menunggu Leicester City menjadi juara Premier League.

Penulis : Dwi Widijatmiko

Tim Solid dengan Fisik Oke


Riyad Mahrez merayakan gol keduanya dengan rekan se-tim Shinji Okazaki, Danny Simpson, dan Jamie Vardy saat pertandingan Barclays Premier League antara Manchester City dan Leicester di Etihad Stadium tanggal 6 february 2016, Manchester, England(MICHAEL REGAN/GETTY IMAGES)

Dibandingkan Tottenham dan Arsenal, Leicester sudah bisa fokus hanya ke Premier League sejak Januari setelah tersingkir dari Piala Liga dan Piala FA.

Konsentrasi yang terpusat boleh jadi merupakan salah satu factor kunci konsistensi The Foxes sejauh ini.

Karena fisik pemain terjaga lantaran tidak ada agenda tambahan, pelatih Claudio Ranieri tidak perlu merotasi tim.

Leicester tercatat hanya 13 kali mengganti starting XI-nya sepanjang musim ini. Soliditas permainan pun bisa tercapai dengan susunan pemain yang “itu-itu saja”.

MAV Tidak Bisa Dihentikan


Jamie Vardy merayakan gol pertama dengan rekan se-timnya Riyad Mahrez saat pertandingan Barclays Premier League antara Nwecastle United dan Leicester City di St.James' Park tanggal 21 November 2015 Newcastle; Inggris(IAN MACNICOL/GETTY IMAGES)

Banyak cerita bintang kejutan hanya bisa menjaga kegemilangannya selama setengah musim. Leicester tidak seperti itu.

Mereka bahkan punya dua orang! Duet MAV (Mahrez and Vardy) konsisten menjadi sumber gol dan assist bagi Si Rubah.

Tidak cuma ke gawang klub-klub kecil, MAV juga fasih beraksi ketika bertemu klub kuat. Faktanya, semua klub di Premier League sudah pernah menjadi korban gol dan/atau assist dari MAV.

Terbantu Jadwal Hingga 23 April


Manajer dari Leicester City; Claudio Ranieri saat pertandingan Barclays Premer League antara Arsenal dan Leicester di Emirates Stadium; tanggal 14 februari 2016 London, Inggris(MICHAEL REGAN/GETTY IMAGES)

Leicester kini memimpin klasemen dengan keunggulan dua poin. Artinya, peluang menjadi juara berada di tangan sendiri. The Foxes punya kans melebarkan jarak dari Tottenham dan Arsenal dengan memanfaatkan jadwal hingga 23 April.

Dari sembilan partai Premier League yang akan dihadapi Leicester pada selang itu, enam main di kandang sendiri dan enam melawan tim-tim bottom half klasemen.

Pada saat yang sama, Arsenal mungkin masih terganggu jadwal Liga Champion dan Piala FA, sementara Tottenham boleh jadi masih membagi konsentrasi sampai perempat final Liga Europa.

[video]http://video.kompas.com/e/4755515543001_ackom_pballball[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Tabloid BOLA no.2.655


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X