Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Perbincangan Jokowi dan Agum Gumelar Soal La Nyalla

By Persiana Galih - Kamis, 25 Februari 2016 | 21:59 WIB
Presiden Joko Widodo.
TRIBUNNEWS / HERUDIN
Presiden Joko Widodo.

JAKARTA, JUARA.net – Ketua Tim Ad Hoc Agum Gumelar mengaku sudah berbicara soal menggelar ulang Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia mengklaim telah menjelaskan serinci mungkin keinginan pemerintah tersebut.

“Saya sudah jelaskan pada Pak Jokowi, kalau Tim Ad Hoc tidak keberatan dengan keinginan pemerintah dalam menggelar ulang KLB PSSI,” tutur Agum, saat menggelar jumpa pers di kediamannya, Jalan Panglima Polim, Jakarta, Kamis, (25/2/2016).

“Tetapi, saya juga menjelaskan bahwa menggelar ulang KLB mesti dilakukan sesuai statuta FIFA. Artinya, 50 persen plus satu suara atau 2/3 anggota PSSI meminta La Nyalla Mattalitti mundur dari jabatannya. Kalau sudah seperti itu, silakan saja,” katanya.

Agum dan Jokowi sebelumnya bertemu di Istana Presiden pada Rabu (24/2/2016). Selain mereka, pertemuan yang berlangsung sekitar 40 menit itu dihadiri pula oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menpora Imam Nahrawi.

Menurut Agum, setelah berdebat mengenai karut-marut sepak bola Indonesia saat ini, Jokowi lantas bertanya mengenai tujuan Tim Ad Hoc.

“Pak Presiden bertanya apa yang diinginkan oleh saya. Lalu, saya jelaskan bahwa sepak bola Indonesia mesti segera bergulir lagi,” katanya.

Mendengar perkataan itu, lanjut Agum, Jokowi kemudian meminta Imam Nahrawi untuk segera mencabut SK pembekuan PSSI.

“Maka, kabar baik itu langsung saya sampaikan ke Zurich, Swiss,” ujar Agum. FIFA akan menggelar kongres di Zurich pada Jumat (26/2/2016).

Namun, polemik muncul kembali setelah pemerintah menyebut Agum telah memelintir penjelasan Presiden. Menurut Juru Bicara Kemenpora, Gatot S. Dewabroto, Jokowi hanya meminta Imam untuk mengkaji rencana pencabutan SK tersebut.

Sebelum mencabut SK pembekuan PSSI, Menpora akan mengkaji terlebih dulu untung-ruginya tindakan tersebut. Pemerintah pun mengklaim tak memiliki tenggat waktu soal keputusan itu.


Editor : Estu Santoso
Sumber : juara.net


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X