YOGYAKARTA, JUARA.net – Kemenangan Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta atas Satya Wacana Salatiga terasa berbeda karena Pelita mendedikasikan kemenangan mereka untuk penderita kanker.
Pelita Jaya meraih kemenangan atas Satya Wacana 94-31 pada Seri III Indonesia Basketball League (IBL) setelah bertarung di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Senin (22/2/2016).
Ini merupakan kemenangan perdana Pelita Jaya di seri di Yogyakarta. Sebelumnya pada big match melawan CLS Knights, mereka dipaksa menyerah 77-84.
Kemenangan ini disambut suka-cita oleh pelatih Benjamin Alvarezpin III. Pelatih asal Filipina ini mengungkapkan kemenangan tersebut didedikasikan untuk penderita kanker di Graha Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI).
Sebelum mengikuti seri di Yogyakarta, tim Pelita Jaya menyempatkan diri mengunjungi graha.
"Kami mendedikasikan kemenangan ini untuk mereka yang menderita kanker di Graha YOAI. Kami ingin memberi semangat pada mereka," ucap Benjamin.
"Saya juga puas dengan hasil ini. Sebelumnya, kami menghadapi situasi sulit setelah kalah dari CLS Knights. Namun kami mampu bangkit. Kini, kami sepenuhnya fokus pada laga berikut melawan Stadium Happy 8," tutur Benjamin.
Pelita Jaya membuat Satya Wacana sama sekali tak berkutik. Pada kuarter pertama, mereka sudah unggul jauh 29-7.
Selanjutnya mereka mengakhiri kuarter kedua dengan keunggulan 52-12. Pelita Jaya tak terbendung di dua kuarter berikutnya dengan skor 75-19 dan 94-31.
Pelatih Satya Wacana Efri Meldi mengakui timnya kalah mental, terutama saat mereka menghadapi tim besar sekelas Pelita Jaya.
"Ini menjadi problem mendasar kami, yaitu masalah mental. Saat melawan tim besar, mental mereka tak segera naik," kata Efri.
"Pengalaman juga ikut menentukan. Ini yang menjadikan kami kalah level dengan Pelita Jaya. Apalagi, kekuatan mereka merata. Pemain yang ada di bench memiliki kualitas sama dengan tim starting five. Sementara, kami ada perbedaan kualitas," ujar Efri.
Meskipun kalah, Efri tetap memberi pujian kepada pemain karena mereka dinilai sudah maksimal memberi perlawanan.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | - |
Komentar