Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pelita Jaya Dedikasikan Kemenangan untuk Penderita Kanker

By Senin, 22 Februari 2016 | 21:06 WIB
Pemain Pelita Jaya Faisal Julius Ahmad (putih) ketika menghadapi Satya Wacana pada seri III IBL di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Senin (22/2/2016).
GONANG SUSATYO/JUARA.NET/BOLA
Pemain Pelita Jaya Faisal Julius Ahmad (putih) ketika menghadapi Satya Wacana pada seri III IBL di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Senin (22/2/2016).

YOGYAKARTA, JUARA.net – Kemenangan Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta atas Satya Wacana Salatiga terasa berbeda karena Pelita mendedikasikan kemenangan mereka untuk penderita kanker.

Pelita Jaya meraih kemenangan atas Satya Wacana 94-31 pada Seri III Indonesia Basketball League (IBL) setelah bertarung di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Senin (22/2/2016).

Ini merupakan kemenangan perdana Pelita Jaya di seri di Yogyakarta. Sebelumnya pada big match melawan CLS Knights, mereka dipaksa menyerah 77-84.

Kemenangan ini disambut suka-cita oleh pelatih Benjamin Alvarezpin III. Pelatih asal Filipina ini mengungkapkan kemenangan tersebut didedikasikan untuk penderita kanker di Graha Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI).

Sebelum mengikuti seri di Yogyakarta, tim Pelita Jaya menyempatkan diri mengunjungi graha.

"Kami mendedikasikan kemenangan ini untuk mereka yang menderita kanker di Graha YOAI. Kami ingin memberi semangat pada mereka," ucap Benjamin.

"Saya juga puas dengan hasil ini. Sebelumnya, kami menghadapi situasi sulit setelah kalah dari CLS Knights. Namun kami mampu bangkit. Kini, kami sepenuhnya fokus pada laga berikut melawan Stadium Happy 8," tutur Benjamin.

Pelita Jaya membuat Satya Wacana sama sekali tak berkutik. Pada kuarter pertama, mereka sudah unggul jauh 29-7.

Selanjutnya mereka mengakhiri kuarter kedua dengan keunggulan 52-12. Pelita Jaya tak terbendung di dua kuarter berikutnya dengan skor 75-19 dan 94-31.

Pelatih Satya Wacana Efri Meldi mengakui timnya kalah mental, terutama saat mereka menghadapi tim besar sekelas Pelita Jaya.

"Ini menjadi problem mendasar kami, yaitu masalah mental. Saat melawan tim besar, mental mereka tak segera naik," kata Efri.

"Pengalaman juga ikut menentukan. Ini yang menjadikan kami kalah level dengan Pelita Jaya. Apalagi, kekuatan mereka merata. Pemain yang ada di bench memiliki kualitas sama dengan tim starting five. Sementara, kami ada perbedaan kualitas," ujar Efri.

Meskipun kalah, Efri tetap memberi pujian kepada pemain karena mereka dinilai sudah maksimal memberi perlawanan.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X