JAKARTA, JUARA.net – Ketua Panitia Piala Gubernur Kaltim, Zuhdi Yahya, mengaku sudah mengumpulkan kurang lebih Rp 11 miliar dari para pengusaha di Kalimantan Timur untuk menggelar Piala Gubernur Kaltim.
“Kami sengaja sama sekali tidak menggunakan dana APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) dan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara). Semua pengeluaran murni dari sponsor,” tutur Zuhdi, saat ditemui JUARA.net setelah rapat pertemuan panitia dan klub peserta di Hotel Park Lane, Jakarta, Minggu (21/2/2016) malam.
Zuhdi mengklaim seluruh pengusaha yang membiayai gelaran turnamen yang digelar pada 27 Februari sampai 13 Maret ini telah menyepakati imbalan yang ditawarkan panitia.
“Tapi, mereka menitipkan pada saya agar tidak menyebut angka pastinya. Tidak semua orang gotong royong dengan uang. Ada juga yang menyumbang berupa transportasi klub peserta, penginapan, dan lainnya,” kata dia.
Menurut Zuhdi, Rp 11 miliar sudah berada di kantong panitia dan disiapkan untuk membayar match fee bagi para peserta dan hadiah bagi para pemenang. Pos-pos dana itu menjadi prioritas panitia dalam mengalokasikan anggaran.
Seluruh peserta turnamen telah menyepakati tawaran match fee yang disodorkan panitia.
Di babak penyisihan grup, Zuhdi menganggarkan match fee Rp 125 juta bagi tim menang, dan Rp 75 juta bagi tim kalah.
Namun jika tim menang melalui babak adu penalti, maka hanya akan menerima match fee sebesar Rp 110 juta. Sebaliknya, tim yang kalah lewat adu penalti akan mendapat Rp 90 juta.
Adapun juara pertama, kedua, ketiga, dan keempat dari turnamen ini masing-masing akan menerima hadiah sebesar Rp 1,5 miliar, Rp 1 miliar, Rp 500 juta, dan Rp 300 juta.
Panitia pun akan memberikan hadiah pada pemain terbaik, pencetak gol terbanyak, dan pemain muda terbaik, masing-masing dengan uang tunai Rp 150 juta, Rp 100 juta, dan Rp 100 juta.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | - |
Komentar