Penampilan pemain pelapis Tim Thomas Indonesia menjadi modal berharga ketika tampil pada putaran final Piala Thomas Uber di Khunsan, China, 15-21 Februari.
Hal tersebut dibuktikan saat Indonesia menjuarai Kejuaraan Beregu Asia yang merupakan ajang kualifikasi Piala Thomas Uber setelah mengalahkan Jepang 3-2.
Jonatan Christie yang menjadi tunggal ketiga menjadi penentu kemenangan tim Thomas Indonesia seusai mengatasi Kenta Nishimoto pada partai kelima di Gachibowli Stadium dengan 14-21, 21-19, 21-13, Minggu (21/2/2016).
"Diturunkannya pemain pelapis ini bukan merupakan strategi yang tidak memakai perhitungan. Kami sudah memperhitungkan kesiapan para pemain dan juga rekor pertemuan antara pemain kami dengan pemain Jepang," kata Manajer Tim Thomas Uber Indonesia, Rexy Mainaky.
"Para pemain pelapis sudah bisa membuktikan bahwa mereka mampu mengeluarkan semua kemampuan terbaiknya di tengah-tengah tekanan yang mereka hadapi pada turnamen beregu sekelas Thomas Cup ini," ucap Rexy
Kemenangan Tim Thomas Indonesia diraih dari pasangan ganda Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi, tunggal kedua Anthony Sinisuka Ginting dan tunggal ketiga Jonatan Christie.
"Kunci kemenangan kami ada pada ganda pertama tadi. Ketika Angga/Ricky menang, posisi Tim Jepang sedikit goyah karena diatas kertas Jepang memperhitungkan pasangan Endo/Hayakawa untuk menang," tutur Rexy.
"Penampilan Anthony juga sangat stabil dan mempunyai kecepatan yang membuat lawan kesulitan mengembalikan bola bola Anthony,” kata Rexy
Rexy menilai kekalahan Berry/Rian karena banyak melakukan kesalahan sendiri.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Badminton Indonesia |
Komentar