19 Februari lalu.
11 pebalap jatuh pada hari terakhir tes. Para pebalap yang terjatuh adalah Tito Rabat, Aleix Espargaro, Jack Miller, Pol Espargaro, Maverick Vinales, Bradley Smith, Cal Crutchlow, Danilo Petrucci, Eugene Laverty, Jorge Lorenzo dan Marc Marquez.
Bahkan Rabat yang merupakan rookie musim ini dan Aleix Espargaro terjatuh sampai dua kali. Danilo Petruci bahkan terancam melewatkan balapan pembuka di GP Qatar (20/3/2016).
Melihat hal itu, pebalap Ducati, Andrea Dovizioso, menyalahkan kinerja ban Michelin pada tes selama tiga hari di Phillip Island itu.
“Semua pebalap yang terjatuh disebabkan oleh karakteristik ban depan Michelin. Sejauh ini ban memang sudah menjadi lebih baik, tapi dalam keadaan tertentu masih ada kekurangan,” kata Dovi, seperti dilansir speedweek.
“Saya mengalami beberapa kecelakaan. Ini semua akibat karakter ban. Karena itu, Michelin harus segera berbenah,” ucap pebalap asal Italia itu.
Juara dunia sembilan kali, Valentino Rossi bahkan lebih ekstrem dalam memberikan kritik, dengan menyebut bahwa ban Michelin tidak sepenuhnya bulat.
Mendengar kritik para pebalap, Direktur Teknik Michelin, Nicholas Goulbert, mengaku siap melakukan pembenahan.
“Itu benar sekali, beberapa ban memang tidak sempurna, kami sedang memperbaikinya. Faktanya memang terlalu banyak yang mengkritik, hal itu tidak normal untuk kami,” kata Goulbert.
“Secara umum, Michelin dikenal sebagai pabrikan yang memproduksi produk berkualitas tinggi. Kami tentu mau mencapai apa yang diharapkan para pebalap, kami percaya diri dapat melakukannya di masa depan,” ucap Goulbert.
[video]http://players.brightcove.net/4386485688001/5f5050ba-12eb-4380-b837-257aded67fbc_default/index.html?videoId=4766335763001&preload=none[/video]
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | speedweek.com |
Komentar