Banyak orang mengenal Gomes Oliveira sebagai pelatih yang kini menangani klub Madura United. Namun, bagi penikmat sepak bola Indonesia yang menjadi saksi penggabungan liga pada medio 1990-an, mengenal Gomes sebagai pemain asing.
Gomes memang memang sudah berpengalaman mengenal sepak bola Indonesia. Saat masih aktif bermain, dia pernah meperkuat Niac Mitra atau yang kemudian dikenal dengan Mitra Surabaya.
Gomes merupakan pemain Brasil generasi pertama yang ada di Indonesia. Dia datang ke Indonesia pada Liga Indonesia II pada musim 1995-1996. Dia tahu atmosfer sepak bola Indonesia dari salah seorang agen yang menawarinya.
“Waktu itu sudah lama sekali, ada agen yang menawari saya ke Indonesia. Dia jelaskan atmosfer sepak bola di sini dan prospek ke depannya. Akhirnya saya setuju dan bergabung bersama Mitra Surabaya di Liga Indonesia II,” ungkap Gomes saat ditemui di pemusatan latihan Madura United pada (17/2/2016).
Berusaha merangkai kembali ingatannya, pria yang semasa bermain menjadi andalan di lini depan ini memiliki kesan tersendiri waktu pertama kali bermain di Indonesia, yakni tingginya animo supporter di Surabaya saat itu, ada supporter Mitra Surabaya dan Persebaya Surabaya.
“Antusias mereka sangat luar biasa saat itu. Itu yang sangat saya rindukan semasa bermain,” tutur pria yang pernah melatih klub asal Lembah Baliem, Persiwa Wamena ini.
Lama menetap di Surabaya membawa Gomes mempersunting wanita Surabaya. Hal tersebut semakin membuatnya betah tinggal di Indonesia. Kemudian, perjalanan Gomes berlanjut di klub-klub Indonesia lainnya seperti Mataram Indocement, Semen Padang, Persedikab Kab Kediri, dan PSIS Semarang.
Kecintaannya pada sepak bola dan Indonesia terus melekat. Bahkan, ia turut meninggalkan jejak sebagai salah satu pendiri sekolah sepak bola di Surabaya.
“Saya pernah terlibat, itu sudah lama, tapi sekarang sudah tidak lagi,” tuturnya.
Karier pria kelahiran 1 Desember 1962 ini di sepak bola Indonesia terbilang sukses. Setelah sukses sebagai pemain, ia tidak lantas 100 persen gantung sepatu.
Karier kepelatihan coba ia jajaki. Berawal dari mengantarkan klub internal Persebaya, Suryanaga menjadi juara di kompetisi internal, Gomes akhirnya mendapatkan kesempatan untuk memoles Persebaya U-21.
Dari situ namanya sebagai pelatih terangkat. Kariernya mulai merangkak naik hingga menjadi asisten pelatih Perseru Serui, bergeser sebagai pelatih kepala Persiwa, dan sempat menangani Persiram Raja Ampat.
Gomes merupakan salah satu dari sederet pemain yang bisa bertahan di Indonesia. Menurut dia, tidak banyak pemain asal Brasil yang bisa bertahan di Indonesia pada eranya.
Nama yang masih melekat di Indonesia pada generasi pertama pemain asing adalah Jacksen F. Tiago, legenda Persebaya yang kini sukses menjadi pelatih.
“Generasi saya yang tersisa mungkin Jacksen, lainnya sudah pulang ke Brasil,” ucap dia.
Akan tetapi, Gomes mungkin lupa bahwa rekan seangkatannya masih ada Claudio Luzardi dan Antonio Claudio. Dua nama terakhir masih malang melintang di Indonesia, meski sudah tak bermain atau memegang klub.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | juara.net |
Komentar