Napoli wajib kembali ke jalur kemenangan jika tak ingin tertinggal lebih jauh dari Juventus di jalur perburuan gelar. Namun, kewajiban itu bisa membuat mereka kembali terganjal karena ambisi balas dendam Milan terus berkobar.
Penulis: Sem Bagaskara
Kekalahan 0-1 dari Juventus pada pekan ke-25 menjatuhkan Napoli dari singgasana puncak klasemen Serie A 2015/16. I Partenopei melorot ke posisi kedua dan terpaut sebiji poin dari Juventus, yang bertengger di posisi teratas.
Dalam hal taktik, tak ada yang salah dari performa Napoli ketika takluk dari Juve. Faktor psikis disebut menjadi alasan utama kenapa pasukan asuhan Maurizio Sarri tersungkur di markas Juve.
"Saya tak berpikir Sarri melakukan kesalahan. Mungkin Napoli menderita karena tanggung jawab. Saya melihat mereka sedikit terbebani dan mengalami kesulitan mengekspresikan diri seperti sebelumnya," kata kiper legendaris Italia, Dino Zoff.
Beban berpacu dalam perburuan scudetto seperti terlalu berat disandang oleh Napoli, yang tak pernah lagi berada di situasi semacam ini sejak era Diego Maradona pada akhir 1980-an hingga awal 1990-an.
Tuntutan mutlak untuk menang bias kembali mengganggu langkah Napoli ketika mereka menjamu Milan di San Paolo, Senin (22/2/2016).
Bukankah Milan adalah tim yang dilibas Napoli 4-0 di San Siro pada pekan ketujuh Serie A 2015/16?
Balas Dendam
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA no. 2.654 |
Komentar