Sergio Ramos merasa mengalami perubahan sejak menjabat sebagai kapten Real Madrid. Ia mengaku menjadi 'anak baik'.
Ramos dipercaya memimpin pasukan El Real mulai musim 2015-2016 atau pascakepergian Iker Casillas ke Porto. Ia menjadi kapten ke-21 dalam sejarah Si Putih.
Posisi sebagai kapten menuntut Ramos untuk bertindak lebih dewasa. Agar menjadi contoh yang baik bagi rekan-rekan setim, ia tak bisa lagi 'berulah' di dalam maupun luar lapangan.
"Kapten harus menjadi contoh dalam segala hal. Dia juga harus memberikan dukungan dalam setiap situasi dan menjadi penengah dalam masalah yang dialami pemain," tutur Ramos dilansir laman resmi FIFA.
Baca juga:
"Artinya, saya wajib mengambil sikap dengan tepat dan bertindak benar. Seorang kapten harus menegur teman yang melakukan kesalahan, menjadi yang pertama dalam melangkah ke depan, dan sebagai sosok vokal buat tim," kata bek timnas Spanyol itu.
Selama berseragam Real Madrid, Ramos cukup sering terlibat pertikaian di lapangan. Ia pernah mendorong wajah kompatriotnya, Carles Puyol, dalam duel Los Blancos versus FC Barcelona pada 29 November 2010.
Kali terakhir Ramos diganjar kartu merah adalah ketika Madrid kalah 1-3 dari Barcelona pada 23 Maret 2014. Dengan kata lain, ia tak pernah lagi diusir wasit dalam satu setengah tahun belakangan.
[video]http://video.kompas.com/e/4756306383001_ackom_pballball[/video]
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | FIFA |
Komentar