Pameran dua wajah berbeda diperlihatkan oleh Celta Vigo di La Liga 2015-2016. Klub asal daerah otonomi Galicia itu mengundang decak kagum lantaran sempat menyodok ke papan atas klasemen pada awal musim.
Celta bahkan pernah menjungkalkan Barcelona dengan skor telak 4-1 pada 23 September 2015. Hanya saja, kisah manis itu tinggal kenangan karena performa mereka kini menurun drastis terhitung sejak pergantian tahun.
Sebelum memasuki 2016, Celta sanggup mendulang 31 dari total 51 poin maksimal yang bisa dikantongi dalam 17 pertandingan. Perinciannya adalah sembilan kali menang, empat imbang, dan empat kalah.
Begitu kalender berganti, Celta cuma mampu mengoleksi empat dari total 24 poin maksimal yang bisa dikantongi dalam delapan partai. Perinciannya adalah sekali menang, sekali imbang, dan enam kalah.
Imbasnya, Celta terlempar dari zona Liga Europa dan mesti rela menempati peringkat kedelapan selepas menjadi korban balas dendam Barcelona pada pekan ke-24, Minggu (14/2/2016).
Badai cedera yang menimpa sejumlah pemain pilar barangkali ikut menyebabkan keterpurukan Celta.
Hugo Mallo, Sergi Gomez, Iago Aspas, dan Nolito bergantian masuk ruang perawatan dalam kurun waktu dua bulan terakhir.
Khusus Nolito, striker jebolan akademi La Masia milik Barcelona ini merupakan tumpuan gol Celta. Ketiadaannya di atas lapangan berdampak negatif terhadap tingkat ketajaman serta efektivitas serangan tim.
Pendukung Celta tentu berharap Nolito dapat segera merumput kembali dan menyudahi masa paceklik poin di 2016.
Sembari menunggu sang pemain, pelatih Eduardo Berizzo perlu memutar otak guna membenahi mentalitas bertanding tim.
“Terdapat banyak hal yang patut digaris bawahi. Kami terlalu sering membuang peluang mencetak gol di tengah pertandingan. Sebaliknya, kami begitu mudah kebobolan,” ujar Berizzi seperti dikutip dari Marca.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Diario Marca dan berbagai sumber |
Komentar