Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Cerita Dani Pedrosa Tentang Momen Balapan Terbaik di MotoGP

By Pipit Puspita Rini - Senin, 15 Februari 2016 | 16:32 WIB
Pebalap Repsol Honda asal Spanyol, Marc Marquez (kanan) dan Dani Pedrosa, berbicara saat bertanding futsal di Kuningan Village Futsal, Setiabudi, Jakarta, Sabtu (13/2/2016).
FERNANDO RANDY/BOLA
Pebalap Repsol Honda asal Spanyol, Marc Marquez (kanan) dan Dani Pedrosa, berbicara saat bertanding futsal di Kuningan Village Futsal, Setiabudi, Jakarta, Sabtu (13/2/2016).

Pebalap Spanyol, Dani Pedrosa, memiliki banyak momen tak terlupakan setelah berkiprah selama 10 tahun pada ajang balapan MotoGP. Dia tiga kali menutup musim sebagai runner-up, yakni pada 2007, 2010, dan 2012.

Sejak pertama kali turun ke MotoGP pada 2006, pebalap Repsol Honda itu menyebut 2012 sebagai musim balapan terbaiknya.

"Saya membalap dengan bagus pada musim itu. Saya memang tidak menjadi juara dunia, tetapi itu adalah momen terbaik saya," aku Pedrosa dalam wawancara eksklusif dengan JUARA di Sirkuit Sentul, Jawa Barat, Minggu (14/2/2016).

Pada 2012 Pedrosa menutup musim dengan raihan 332 poin. Dia kalah dari pebalap Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo, yang meraih gelar juara dunia kelas premier keduanya. Lorenzo menutup musim dengan raihan 350 poin.

Sepanjang musim tersebut, Pedrosa memenangi tujuh dari 18 seri yang digelar. Dia menjadi pebalap dengan jumlah kemenangan terbanyak dalam satu musim.

Lorenzo memenangi enam balapan, sementara lima seri lainnya dimenangi rekan satu tim Pedrosa kala itu, Casey Stoner (Australia).

Selama menjalani musim balapannya, pebalap 30 tahun itu beberapa kali mengalami kecelakaan yang kadang membuatnya terluka cukup parah. Ukuran tubuh yang mungil memang membuat Pedrosa lebih rentan cedera dibanding pebalap lain.

Terkadang dia harus absen hingga beberapa seri yang otomatis jadi kerugian baginya. Musim lalu, dia absen pada tiga balapan karena harus menjalani operasi menyusul keluhan arm pump di tangan kanannya.

Bangkit lagi setelah mengalami kecelakaan dan mendapat cedera, bukanlah perkara mudah. Pedrosa mengaku mendapat dukungan penuh dari orang-orang di sekitarnya.

"Selama cedera, saya mendapat dukungan yang besar dari keluarga, teman, fans, dan juga sponsor. Mereka selalu ada di belakang saya dan memberi dukungan," aku pebalap kelahiran 29 September 1985 tersebut.


Editor : Delia Mustikasari
Sumber : kompas.com


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X