Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Rekor Duel Manajer, Wenger Dihantui Luka 12 Tahun oleh Ranieri

By Beri Bagja - Minggu, 14 Februari 2016 | 09:21 WIB
Manajer Arsenal, Arsene Wenger, mendampingi anak asuhnya dalam pertandingan Premier League kontra Chelsea di Stadion Emirates, London, Inggris, 24 Januari 2016.
CLIVE MASON/GETTY IMAGES
Manajer Arsenal, Arsene Wenger, mendampingi anak asuhnya dalam pertandingan Premier League kontra Chelsea di Stadion Emirates, London, Inggris, 24 Januari 2016.

 Seberapa besar peluang Leicester menang di kandang Arsenal, Minggu (14/2/2016)? Kalau mengacu kepada rekor duel manajer masing-masing kubu, tim tamu asuhan Claudio Ranieri cuma punya modal satu kemenangan berbanding 8 atas Arsene Wenger. Namun, kesuksesan tunggal Ranieri 12 tahun silam masih menghantui Wenger dan menjadi luka yang belum terobati.

Membahas Wenger dan Ranieri berarti menyoroti dua manajer senior dengan pengalaman segudang dan karakter yang berlawanan.

Usia dan masa edar kepelatihan mereka tak berbeda jauh.  Wenger berumur 66 tahun, lebih muda dua tahun ketimbang Ranieri (64).

Namun, Wenger memulai karier juru taktik lebih dini, yakni pada 1984 bersama Nancy. Ranieri, bek AS Roma pada 1973-1974, menyusul banting setir menjadi pelatih dua tahun kemudian.


Manajer Leicester City, Claudio Ranieri, saat memimpin timnya dalam sesi pemanasan jelang pertandingan Premier League 2015-2016 menghadapi Aston Villa di Villa Park, Birmingham, Inggris, pada 16 Januari 2016.(LAURENCE GRIFFITHS/GETTY IMAGES)

Dalam karier kepelatihan mereka selama tiga dekade, Transfermarkt merekam data Wenger dan Ranieri telah berhadapan 14 kali.

Sebanyak 13 duel di antaranya mengambil tajuk derbi London antara Arsenal racikan Wenger dengan Chelsea besutan Ranieri pada 2000-2004. Bagaimana hasilnya?

"Ranieri tak pernah mengalahkan saya dan saya harap rekor itu akan berlanjut!" Begitu keyakinan Wenger kepada Sky Sports, menyambut duel lawan Leicester Ahad ini.

Mendengar komentar sang rival, Ranieri langsung membalas.

"Saya akan mengoreksi perkataan Wenger. Saya mengalahkannya di Liga Champions bersama Chelsea. Dia mungkin lupa, tapi saya ingat," ujar Ranieri.

Momen yang ingin ditonjolkan Ranieri ialah kesuksesan The Blues menekuk Arsenal 2-1 pada leg II perempat final Liga Champions 2003-2004.

Itulah kemenangan tunggal Ranieri atas Wenger dalam 14 pertemuan. Sisanya berujung 5 skor imbang dan 8 kekalahan, termasuk pada duel pertama di kandang Leicester musim ini (2-5).

Ada dua kemungkinan soal opini Wenger tadi. Ia mungkin benar-benar lupa saking seringnya mengalahkan Ranieri, atau barangkali AW sengaja melupakan kejadian di LC 12 tahun silam.


Arsene Wenger (kiri) berdampingan dengan Claudio Ranieri dalam sebuah partai Liga Champions antara Arsenal versus Chelsea di Highbury, 6 April 2004. Duel inilah yang menjadi fokus rivalitas kedua manajer.(ADRIAN DENNIS/AFP)

Kekalahan tunggal dari Ranieri itu justru meninggalkan luka sangat dalam bagi Wenger yang tak bisa diobati hingga kini.

Ketika itu, Arsenal 2003-2004 melegenda berkat kesuksesan menjuarai liga dengan rekor tak terkalahkan sepanjang musim. Namun, pencapaian itu tak cukup membantu The Gunners berprestasi lebih jauh.

Kekalahan agregat 2-3 dari Chelsea menyetop laju Thierry Henry cs di perempat final, padahal publik meyakini saat itulah Arsenal memilki kans terbaik menjuarai Liga Champions perdana.

Ya, ambisi besar tersebut dihentikan Chelsea. Satu kemenangan Ranieri cukup untuk mengubah sejarah perjalanan Wenger.

[video]http://video.kompas.com/e/4743590559001_ackom_pballball[/video]

Situasi kini hampir mirip. Kendati kalah telak pada duel pertama, Ranieri cuma membutuhkan satu kemenangan lagi atas Wenger, tapi sangat vital mengubah nasib kedua tim musim ini.

Jika sanggup mengulangi kejadian 12 tahun lalu, Ranieri bersama Leicester akan unggul 8 poin atas Arsenal. Jarak itu terbilang sangat lebar buat ukuran dua tim kandidat juara.

Andai Wenger yang menang lagi? Nantikan semangat awak Gunners semakin terpacu untuk menipiskan defisit yang tinggal dua poin dari Leicester!

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Jalu Wisnu Wirajati
Sumber : Transfermarkt, ESPNFC, Sky Sports


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X