Kehadiran Dejan Antonic selaku pelatih anyar Persib diikuti bayang-bayang kelam berupa trek rekor yang tak pernah mulus selama dipimpin pelatih asing.
Penulis: Martinus Bangun/Erwin Snaz/Budi Kresnadi.
Semenjak perserikatan dan Galatama dilebur menjadi Liga Indonesia 1994-1995, Persib lebih sukses di bawah sentuh an pelatih lokal ketimbang pelatih asing.
Sejarah mencatat saat meraih gelar juara Liga Indonesia 1994-1995 dan Liga Super Indonesia 2014, Persib ditangani putra asli Bumi Pasundan, yakni berturut-turut dilatih Erick Tohir dan Djadjang Nurdjaman.
Pada periode Liga Indonesia, Persib juga beberapa kali mencoba peruntungan di bawah kendali pelatih asing, dan Dejan merupakan pelatih asing ke-7 di Persib.
Dari enam pendahulu Dejan, tak satu pun yang mampu menghadirkan gelar juara. Beberapa di antara mereka bahkan hampir menjerumuskan Maung Bandung ke degradasi. Berikut rekam jejak mereka lewat penelusuran dokumentasi Tabloid BOLA.
1. MAREK SLEDZLANOWSKI (Dimulainya Era Pemain Asing)
Kala menjabat sebagai pelatih Persib di LI 2003, Marek kebagian merasakan tradisi baru lewat kebijakan merekrut pemain asing. Tiga pemain asal negaranya, Polandia, diboyong, yakni Mariusz Muharski (kiper), Piotr Orlinski (gelandang), dan Maciej Dolega (striker).
Kehadiran pelatih dan pemain asing anyar tersebut justru menjadi bumerang. Beberapa pemain lokal senior terpinggirkan, sementara pemain muda potensial semacam Yayan Sundaya bak kehilangan sosok senior di dalam tim.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA no.2.653 |
Komentar